RADARBEKASI.ID, CIKEAS – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam (29/4/2023).
Pertemuan kedua tokoh itu hanya berlangsung sekitar 1 jam, dari pukul 19.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap dalam pertemuan yang singkat itu Airlangga menyempatkan diri melihat karya-karya lukisan SBY
“Tadi di Perpustakaan Cikeas kami berdiskusi dan tentunya ini menunjukkan sebuah inisiatif yang baik antara dua partai yang memiliki kedaulatan dan independensi,” kata AHY, saat konferensi pers tanpa SBY.
Dia menyebut Partai Golkar dan Partai Demokrat tak putus menjalin kerja sama dari waktu ke waktu, terlebih saat SBY menjabat presiden periode 2004-2014.
Selain itu, pada pertemuan itu, kedua tokoh menyoroti demokrasi di Indonesia yang akhir-akhir ini dinilai mengalami kemunduran, seperti halnya wacana pemberlakuan sistem proporsional tertutup dalam pelaksanaan Pemilihan Legislatif atau (Pileg) 2024.
“Sistem proporsional tertutup apa terbuka, kami tidak ingin demokrasi kita mundur jauh ke belakang karena perubahan sistem yang fundamental,” tutur AHY.
BACA JUGA: PPP Usung Ganjar Pranowo Capres, Golkar-PAN Bilang Itu Baru Usulan
Kedua tokoh juga membicarakan konstelasi perpolitikan terkini, terutama terjadi dinamika politik yang cukup berpengaruh untuk Golkar dan Demokrat.
Hal itu disebut AHY membuat patut bagi Golkar dan Demokrat untuk duduk bersama guna membicarakan berbagai kemungkinan yang bisa dihadapi ke depan.
“Tentu semangatnya adalah bagaimana Indonesia lebih maju, sejahtera, demokrasi, yang juga semakin berkeadaban,” ucap AHY.
BACA JUGA: PPP Capreskan Ganjar Pranowo, Berharap Dapat Jatah Cawapres
Sementara, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku hadir ke Cikeas bersama sejumlah pengurus partai agar merepresentasikan kehadirannya mewakili Partai Golkar.
Airlangga juga mengatakan parpolnya terus membuka silaturahmi dan dialog dengan partai-partai politik. Sebab, dia menilai itu penting bagi iklim demokrasi Indonesia.
“Agar seluruh partai ini suasananya adem, dan kita memasuki pesta politik tidak dengan tegang, kita memasuki pesta politik dengan kebahagiaan,” kata Airlangga.
BACA JUGA: Megawati: Ganjar Pranowo Capres PDI Perjuangan
Ketum partai yang juga Menko Perekonomian RI itu menyebut Partai Golkar dan Demokrat memiliki filosofi yang sama dan pernah bersama di pemerintahan pada tahun 2004-2014.
“Ke depan, Partai Golkar dan Demokrat sepakat bahwa Pemilu itu bukan the winner take it all, tetapi kita ingin Indonesia raya,” ujar Airlangga. (jpnn)