Berita Bekasi Nomor Satu

Galakkan Penanaman Pohon

PENGHIJAUAN - Kampus STT Bina Tunggal memulai penghijauan sejuta pohon tabebuya bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi,Kecamatan Medansatria, Kelurahan Medansatria, dan 25 Sekolah SD dan SMA. IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Guna meminimalisir polusi udara serta upaya penghijauan di sejumlah wilayah Kota Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama STT Bina Tunggal melakukan kegiatan penanaman pohon Tabebuya Sabtu (10/6).

“Pohon tabebuya akan ditanam di jalan nasional dan jalan provinsi seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Ir H Juanda, Jalan Hasibuan, Jalan Sultan Agung, dan Jalan Wahab Affan,” kata Ketua BEM STT Bina Tunggal, Nur Arifin.

Ratusan pohon tabebuya kemarin rencananya ditanam di 40 titik, selain juga dibagikan kepada beberapa sekolah dan kantor di wilayah Kecamatan Medansatria.

Lebih lanjut, Nur Arifin meyakini penanaman pohon ini akan mengurangi dampak pemanasan global. Pohon tabebuya dipilih lantaran memiliki aneka warna, diyakini akan menambah estetika kota, serta dapat bertahan dalam keadaan kering.

“Tabebuya seperti bunga sakura Jepang akan mempercantik Kota Bekasi, selain pelindung dari polusi,” tambahnya.

Tepat pada hari lingkungan hidup awal pekan kemarin, Sekretaris DLH Kota Bekasi, Kiswatiningsih menyadari bahwa indeks kualitas udara Kota Bekasi tidak sepenuhnya baik. Banyak faktor yang membuat kualitas udara tercemar, diantaranya emisi kendaraan bermotor dan aktivitas perusahaan.

“Memang kondisi udara di Kota Bekasi tidak bagus-bagus banget, tapi kontribusinya tidak hanya dari uji emisi kendaraan, ada uji emisi perusahaan ataupun sebagainya,” ungkapnya belum lama ini.

Sederet langkah kata dia, telah dilakukan untuk mempertahankan kondisi udara tidak lebih buruk lagi. Yakni pemantauan rutin dengan AQMS secara real-time, pengujian secara berkala terhadap aktivitas yang berpotensi mencemari udara seperti aktivitas perusahaan, pembinaan, hingga upaya penghijauan.

Terkait dengan penghijauan, ia menyebut antusiasme masyarakat belakangan cukup tinggi. Upaya penghijauan ini disebut akan menambah ruang terbuka hijau di lingkungan masyarakat, sehingga kualitas udara tidak semakin buruk.

“Sekarang itu warga Kota Bekasi juga banyak yang menghubungi DLH untuk berpartisipasi dalam penghijauan atas keinginan mereka sendiri. Biaya mereka sendiri dan itu mereka menghubungi kami untuk bertanya boleh ditanam dimana saja,” tambahnya.

Diketahui, pada laman Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kualitas udara di dua stasiun pemantauan tercatat tidak sehat. Tepat di pusat kota, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan Kota Bekasi ISPU berada pada status sedang, di angka 93 pada pukul 14.00 WIB, Minggu (11/6).

Sementara di area Bantargebang dan Sumur Batu, ISPU di dua wilayah tersebut menunjukkan warna kuning atau tidak sehat, masing-masing di angka 147 dan 146. Dalam upaya mempertahankan kualitas udara di Kota Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi menyebut partisipasi masyarakat dewasa ini cukup baik dalam upaya penghijauan.(sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin