RADARBEKASI.ID, BEKASI – Maraknya isu praktik percaloan tenaga kerja di Kabupaten Bekasi, membuat Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan angkat bicara.

Maka dari itu, ia mengimbau agar masyarakat lebih teliti dan tidak mudah percaya kepada oknum yang menjanjikan pekerjaan dengan menggunakan uang sebagai pemulus masuk kerja di perusahaan.

“Masyarakat juga harus lebih waspada kalau belum apa-apa sudah harus mengeluarkan uang atau segala macam, karena itu perlu dipertanyakan,” ucap Dani.

Dirinya juga mengungkapkan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi telah membuka posko pengaduan di Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Namun hingga saat ini, belum ada yang melaporkan adanya calon tenaga kerja yang ditipu oleh calo.

“Jadi, terkait adanya percaloan tenaga kerja, itu sudah kami buka posko dan nomor pengaduannya bagi masyarakat,” terang Dani.

Menurutnya, kekhawatiran korban penipuan tenaga kerja yang ingin melaporkan, disebabkan minimnya alat bukti yang dimiliki, baik bukti kwitansi maupun lainnya.

Dani pun menyarankan, agar para pencari kerja yang tertipu dan memiliki bukti, tidak perlu takut dan segera melapor ke posko Disnaker maupun pihak kepolisian.

“Rata-rata tidak ada yang mau melaporkan, karena biasanya percaloan itu tidak ada bukti. Kalau ada bukti kwitansi dan saksi, bisa langsung diproses oleh pihak kepolisian,” ujar Dani.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 35 para pencari kerja (pencaker) melapor ke Polres Metro Bekasi pada Kamis (8/6) lalu. Puluhan pencaker itu membawa bukti penyerahan uang kepada pelaku. Kerugian para korban calo tenaga kerja itu pun bervariatif, mulai dari Rp 3,5 juta hingga Rp 15 juta. Laporan itu terdaftar dengan Nomor : LP/B/1560/VI/2023/SPKT/Polres Metro Bekasi/Polda Metro Jaya.

Berdasarkan informasi dari para korban, sebagian besar mereka dijanjikan untuk dapat bekerja di berbagai perusahaan di wilayah Kabupaten Bekasi, diantaranya PT Epson, PT Hitachi, PT ANI, PT Aisin, PT Mikuni dan PT Kasen. (ris)