Berita Bekasi Nomor Satu

Orangtua Siswa Terpaksa Biayai Wisuda Kelulusan Sekolah Anaknya

Ilustrasi Wisuda. FOTO: RAWPIXEL ON FREEPIK

RADARBEKASI.ID, BEKASI Orangtua siswa, Siti Muniroh, terpaksa membiayai wisuda untuk kelulusan sekolah anaknya. Ia tak tega kalau anaknya sampai absen mengikuti kegiatan tersebut.

Siti mengatakan dirinya memiliki dua anak yang lulus di tahun yang sama. Kedua anaknya harus mengikuti acara wisuda untuk kelulusan di masing-masing sekolah wilayah Kota Bekasi dengan biaya baginya cukup ekstra.

“Kebetulan tahun ini anak saya ada yang lulus TK dan SD. Jadi memang biayanya ekstra banget untuk tahun ini,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (19/6).

Untuk wisuda jenjang TK, dirinya harus mengeluarkan biaya yang sudah ditetapkan sebesar Rp100 ribu. Sedangkan SD, membayar sebesar Rp150 ribu.

Uang itu bukan sedikit baginya. Ia mengaku, terbebani dengan biaya sebesar itu. Menurutnya, dana tersebut bisa untuk memenuhi kebutuhan sekolah lainnya seperti membeli buku.

Namun demikian, dirinya tetap membayarnya karena tak tega dengan anaknya kalau sampai tak mengikuti wisuda untuk kelulusan seperti anak lain.

“Ya terpaksa ikut karena kasihan anak juga kalau dia doang yang gak ikut,” ucapnya.

BACA JUGA: Universitas Bina Insani Wisuda 204 Lulusan

Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Deded Kusmayadi, menyampaikan pihaknya melarang sekolah mengadakan wisuda yang memberatkan orangtua siswa.

“Yang pertama sebagaimana disampaikan oleh Plt Wali Kota Bekasi, wisuda atau perpisahan itu dianggap menjadi kegiatan yang tidak perlu. Kemudian karena kondisi perekonomian belum pulih benar sehingga pengeluaran tersebut dianggap kurang bermanfaat,” tegas Deded.

Menurut Deded, pihaknya sudah menyebar surat imbauan terkait larangan kegiatan wisuda yang memberatkan orangtua siswa ke satuan pendidikan di wilayah Kota Bekasi.

“Per Mei kemarin surat imbauan yang berisi mengenai larangan kegiatan study tour diadakan diuar provinsi, kemudian kegiatan perpisahan tidak boleh dilaksanakan di luar sekolah dan larangan untuk mengadakan wisuda sudah kami sampaikan,” ucapnya.

Diakui, masih ada beberapa sekolah yang masih mengadakan kegiatan wisuda karena alasan sudah direncanakan sejak lama. Ia berharap, surat imbauan yang sudah disebar bisa dipahami oleh satuan pendidikan.

“Ada saja memang yang seperti itu, namun kami tegaskan kepada mereka bahwa dengan adanya surat imbauan tersebut, mereka harus bisa mengerti,” terangnya.

Ia menyampaikan, sekolah boleh mengadakan kegiatan perpisahan kepada siswa. Akan tetapi harus dilaksanakan secara sederhana.

“Kalau memang mau ada perpisahan secara simbolis boleh saja, tapi harus di dalam sekolah dan gak usah itu acara wisuda pake toga dan hal-hal lainnya. Yang terpenting dibuat seminimalis mungkin dan jangan memberatkan orang tua siswa,” ucapnya.

BACA JUGA: Ubhara Jaya Helat Dies Natalis dan Wisuda Tiga Hari Berturut-turut

Sementara, Analisis Kebijakan Bidang Pengawasan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III, Nurdin, mengatakan kegiatan wisuda untuk kelulusan sudah menjadi program akhir tahun.

“Kegiatan wisuda memang menjadi program akhir tahun bagi sekolah, dimana kegiatan itu merupakan simbolis bahwa siswa telah menyelesaikan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun lamanya,” tuturnya.

Namun demikian disampaikan kegiatan wisuda tidak ada anjuran harus diadakan di tempat tertentu. Wisuda harus disesuaikan dengan kemampuan orangtua siswa.

“Gak ada tuh simbolis perpisahan harus diadakan di luar sekolah, dengan sewa alat ini dan itu. Yang artinya dibuatlah sesuai dengan kemampuan sekolah dan orangtau siswa melalui rapat bersama,” ucapnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin