Berita Bekasi Nomor Satu

Program Jabar Masagi Baru Diterapkan Sepuluh Sekolah

ILUSTRASI: Siswa SMKN 1 Cikarang Selatan saat mengikuti praktik di sekolahnya. Program Jabar Masagi baru diterapkan oleh sepuluh satuan pendidikan jenjang SMA, SMK, maupun SLB di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Program Jabar Masagi baru diterapkan oleh beberapa satuan pendidikan jenjang SMA, SMK, maupun SLB di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.

Berdasarkan data Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III, Jabar Masagi baru diterapkan di sepuluh sekolah (lihat grafis). Jabar Masagi merupakan program unggulan gubernur Jawa Barat yang diluncurkan pada 2018. Sedikitnya jumlah sekolah yang menerapkan Jabar Masagi karena pendaftarannya baru dibuka tahun ini.

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III, I Made Supriatna, mengungkapkan Jabar Masagi secara resmi sudah diterapkan di beberapa sekolah di Kota maupun Kabupaten Bekasi.

“Beberapa sekolah sudah menerapkan dan telah melaksanakan bimtek pada tahun ini,” ungkapnya kepada Radar Bekasi, (15/8).

Menurutnya, Jabar Masagi selaras dengan implementasi Kurikulum Merdeka. Sehingga, membuat sekolah hanya perlu melengkapi dan menyempurnakan pelaksanaannya.

“Jabar Masagi ini selaras dengan penerapan Kurikulum Merdeka, jadi hanya tinggal mematangkan saja,” tuturnya.

BACA JUGA: Implementasi Kurikulum Merdeka Harga Mati, Sudah Diterapkan 80 Persen Sekolah

Sementara, Kepala SMAN 6 Tambun Selatan, Yuliana menyampaikan, bahwa sekolahnya menjadi salah satu yang terpilih untuk menerapkan Jabar Masagi.

“Tahun yang sama tepatnya Maret saya coba untuk mendaftarkan sekolah untuk penerapan Jabar Masagi dan alhamdulillah Mei kemarin kita diinfokan lolos dan mengikuti bimteknya,” ucapnya.

Kegiatan bimtek tersebut dilaksanakan pada 23-26 Mei 2023. Dalam bimtek sekolah diarahkan untuk menjalankan program-program dalam Jabar Masagi.

“Dalam bimtek kami diberikan beberapa materi mengenai program yang harus dijalankan dan ternyata beberapa program diantaranya memang sudah menjadi kebiasaan di sekolah kami. Contoh seperti penerapan Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun (5S) kepada siswa,” terangnya.

Program-program lainnya dapat disesuaikan dengan program-program sekolah yang ada, sehingga sesuai dengan prinsip-prinsip Niti Surti, Niti Harti, Niti Bukti, dan Niti Bakti.

“Hanya dilakukan beberapa penyesuaian di setiap programnya, yang terpenting selaras dengan 4 Niti. Kami juga sudah melakukan beberapa penyesuaian dalam setiap program, contoh dalam kegiatan OSIS di kegiatan class meeting bukan hanya kegiatan olahraga saja, tapi ada lomba-lomba kearifan lokal di dalamnya seperti main enggrang dan lainnya,” tuturnya.

Tidak hanya itu, Jabar Masagi juga dinilai dalam memperdalam nilai karakter siswa. Sehingga tidak hanya bisa mengetahui, akan tetapi siswa juga bisa memahami dan merasakan.

“Memperdalam nilai karakter nya sangat kuat, jadi bukan hanya sekedar mengetahui saja. Tapi siswa juga bisa memahami dan merasakan,” terangnya.

BACA JUGA: PKL SMK di Kurikulum Merdeka Mulai Kelas XII 

Hal senada disampaikan Kepala SMKN 1 Cikarang Selatan, Nopriandi. Ia mengungkapkan, penerapan Jabar Masagi diintegrasikan dalam proses pembelajaran dan sejumlah program sekolah.

“Intinya dalam program Jabar masagi ini kami selaraskan dengan program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan tentunya program sekolah yang berkaitan dengan penanaman karakter,” tuturnya.

Terpilihnya sekolah untuk menerapkan Jabar Masagi diharapkan dapat membantu sekolah dan siswa untuk lebih baik dalam menjalankan program tersebut

“Kami harapkan program ini bisa diterapkan dengan cukup baik dan tentunya bisa menjadi nilai tambah bagi penanaman karakter siswa di sekolah,” katanya.

Dikatakanya, pendaftaran Jabar Masagi baru diberikan tahun ini melalui link yang diberikan oleh tim Jabar Masagi. Karena itu, belum banyak sekolah yang menerapkannya.

“Sebelumnya proses pembelajaran daring menjadi salah satu alasan, mengapa Jabar Masagi baru diterapkan oleh beberapa sekolah saat ini,” pungkasnya. (dew)