Berita Bekasi Nomor Satu

Keluarga Pasien RS Kartika Husada Jatiasih Ini Keluhkan Layanan Medis, Begini Kronologinya

Albert Francis orangtua pasien menunjukkan kondisi anaknya yang didiagnosa mati batang otak usai menjalani operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih, Rabu (27/9/2023). Foto Ahmad Pairudz.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Keluarga pasien RS Kartika Husada Jatiasih mengeluhkan layanan medis.

Orang tua pasien, Albert Francis mengungkapkan, keluhan berawal saat anaknya mendapat rujukan ke RS Kartika Husada dari puskesmas. Keluhan awalnya, kedua anaknya mengalami penyakit amandel.

Setelah datang ke RS Kartika Husada pada 7 September, imbuhnya, membenarkan kedua anaknya menderita amandel. Dan harus dioperasi, baik anak yang pertama maupun anak kedua.

BACA JUGA: Rumah Sakit Nonaktifkan Oknum Perawat Gunting Jari Bayi

“Tanggal 7 kami bertemu dokter THT. Langsung dicek, anak saya anak pertama amandel yang kedua juga sama. Tapi awal dicek anak saya ada keluhan juga di telinga anak kedua dan sering batuk pilek juga nggak sembuh-sembuh ternyata amandelnya,” ungkap Albert sapaan akrabnya kepada awak media, Rabu (27/9/2023).

Kemudian, sambung Albert, dilakukanlah perawatan. Dan tanggal 14 September dirinya bersama kedua anaknya kembali lagi ke RS Kartika Husada Jatiasih. Dan akan dilakukan tindakan atau operasi pada tanggal 19 September.

Setelah dilakukan tindakan atau operasi, sambung Albert, anak kedua yang pertama dilakukan operasi amandel dua hari tidak sadar orang tua tidak diberitahu. Sedangkan operasi anak kedua dilakukan setelah anak pertama selesai tindakan operasi.

BACA JUGA: Duh, Jari Kelingking Bayi Putus Tergunting Oknum Perawat Rumah Sakit

“Saya sempat bertanya ke pihak dokter penanggung jawab dan tidak dijelaskan secara detail. Kita minta rekam medik sebagai hak kita juga tidak diberi. Sampai dua hari setelah operasi anak saya tidak sadar barulah diberitahu,” ucapnya.

Hingga saat ini, lanjut Albert, anaknya masihterbaring di RS Kartika Husada Jatiasih. Dan pihak dokter beberapa hari kemudian menyatakan bahwa anak keduanya mengalami batang otak mati dan harus masih ruang ICU pada Jumat (22/9/2023) lalu.

Hingga saat ini, ssmbung Albert, anaknya tidak sadarkan diri di ruang ICU. Bahkan apapun tidak respon dan bernapas lewat alat bantu.

“Kita kecewa dengan management yang tidak memberi penjelasan. Kita minta rujukannya pun tidak diberikan. Kita minta rujukan ingin mencari second opinion dari RS lain,” keluhnya.

BACA JUGA: Soal Ginjal Akut, Tak Semua Rumah Sakit Punya Layanan Cuci Darah Anak

Menginjak hari ke 8, Albert mengaku, sudah empat kali melakukan pertemuan dengan pihak rumah sakit. Saat meminta rekam medik pihak rumah sakit beralasan harus rapat management lebih dahulu.

Terpisah, Mira Humas RS Kartika Husada Jatiasih, saat dikonfirmasi terkait keluhan Albert Francis, merespons diplomatis.

“Mohon maaf tidak bisa menjawab dan bukan kapasitas dan wewenang saya menjawab pertanyaan,” ungkapnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin