Berita Bekasi Nomor Satu

Habiskan Waktu Sore di Alun-Alun Ajarwana Setu Bekasi

MENIKMATI FASILITAS: Anak-anak bermain ayunan di Alun-Alun Ajarwana di Desa Tamansari Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi, Senin (30/10). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah warga dari berbagai desa mulai mendatangi Alun-Alun Ajarwana di Desa Tamansari Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi, Senin (30/10) sekitar pukul 16.00 WIB. Kedatangan mereka untuk menghabiskan waktu sore di taman yang diresmikan oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada 15 Agustus 2023 lalu.

Alun-Alun yang berdiri di atas lahan Pemerintah Provinsi Kabupaten Bekasi itu memiliki luas satu hektar. Di dalamnya terdapat beberapa fasilitas seperti area santai, lintasan untuk lari, tempat bermain, theater, dan tugu Jawa Barat.

Yanti, warga Desa Ciledug Setu, tiba di Alun-alun bersama anaknya, Indah, yang berusia enam tahun. Teman dari dusunnya, Endah (39), juga ikut serta bersama anaknya yang berusia delapan tahun.

Kedua ibu rumah tangga itu sering menghabiskan waktu sore bersama anak-anak di Alun-Alun Ajarwana. Jarak antara Alun-alun dengan rumah warga ini tidak terlalu jauh, hanya menempuh waktu sekitar 7 menit menggunakan sepeda motor.

“Ya nyenengin anak-anak aja. Banyak mainan anak-anak di sini, ada ayunan, perosotan yang gratis, kalau mau bayar ada mobil-mobilan. Seminggu bisa ke sini empat kali, tapi sore pas kerjaan rumah udah pada selesai,” kata Yanti sembari memainkan ayunan anaknya di Alun-Alun Ajarwana, Senin (30/10).

Selain berkeliling menikmati Ruang Terbuka Hijau (RTH), Yanti juga menikmati jajanan kuliner kaki lima yang dijual di pinggir alun-alun tersebut. Lebih dari lima pedagang kaki lima berjajar saling menjajakan barang dagangannya, mulai dari kue pukis, telur gulung, kue cucur, angkringan, bermacam gorengan, dan lainnya.

“Enaknya ke sini jajanan juga banyak. Harganya juga terjangkau. Saya biasa beli kue pukis sama kue cucur, anak saya suka banget. Kalau kue cucur kadang juga suka saya bawa pulang buat suami di rumah,” tambahnya.

Sementara itu, Heru (28), salah satu warga yang mencari nafkah dengan menyewakan kendaraan anak, mengungkapkan bahwa setiap sore ia mangkal dengan lima kendaraan mobil-mobilan.

Heru menyewakan kendaraan anak tersebut dengan tarif Rp10 ribu per 30 menit. Dalam satu hari, ia mendapatkan keuntungan sekitar Rp100 ribu hingga Rp170 ribu jika hari biasa. Namun, jika hari libur, pendapatannya bisa naik dua kali lipat.

“Kalau hari libur Sabtu Minggu saya kadang dari pagi karena banyak yang datang olahraga pagi-pagi. Bisa dapat Rp300 ribuan lah. Lumayan, nyari kerja belum dapet-dapet, susah lulusan SMA mah. Beruntung banget ada Alun-Alun di sini,” kata Heru.

Berbeda dengan Jodi dan Fatimah, pasangan suami istri ini datang ke Alun-Alun Ajarwana untuk berolahraga. Namun, mereka mengeluhkan bahwa area lintasan lari seringkali diisi oleh anak-anak kecil yang bermain kendaraan maupun orang dewasa yang duduk.

“Saya kalau olahraga sama istri ke sini. Kadang sore kadang pagi. Kalau lagi lari, kadang suka ada anak-anak kecil, tapi ya gak apa lah,” ungkap Jodi. (ris)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin