RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota dan Kabupaten Bekasi, mesti menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Pasalnya, sebanyak 1.310 TPS di wilayah tersebut rawan banjir saat turun hujan.
Ya, kesibukan semakin bertambah menjelang hari pemungutan suara, tidak terkecuali jajaran aparatur di Lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Contohnya aparatur di tingkat kecamatan dan kelurahan, ikut serta memastikan pelaksanaan Pemilu berjalan dengan baik.
Camat Bekasi Timur, Fitri Widyati menyampaikan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan maupun kelurahan guna menyiasati ancaman banjir pada 14 Februari mendatang. Diketahui, Bekasi Timur merupakan salah satu wilayah kecamatan yang tergolong rawan bencana banjir, terutama di sepanjang aliran Kali Bekasi.
“Kaitan dengan prediksi banjir di tanggal 14, kit sudah menentukan TPS-TPS rawan banjir, kemudian alternatif apabila terjadi banjir,” katanya.
Total ada 771 TPS se Kecamatan Bekasi Timur, 100 TPS diantaranya tergolong berada di wilayah rawan banjir. Meskipun mayoritas titik banjir di Kecamatan Bekasi Timur tidak terjadi dalam durasi waktu yang lama, namun harus tetap diwaspadai.
BACA JUGA : KPU dan Bawaslu Kabupaten Bekasi Silang Pendapat, Tak Kompak Petakan TPS Rawan
Untuk itu, pihaknya bersama dengan jajaran PPK dan PPS telah meletakkan lokasi TPS di area yang lebih aman, juga telah memetakan lokasi alternatif jika pemilihan suara tidak bisa dilanjutkan di lokasi TPS awal. Pertimbangan penting dalam penyusunan lokasi-lokasi TPS ini kata Fitri, tidak jauh jaraknya dengan area pemukiman warga atau lokasi TPS awal.
“Kalaupun terjadi banjir, kita sudah punya alternatif pemindahan TPS,” tambahnya.
Kesibukan dalam mempersiapkan pelaksanaan Pemilu memang semakin bertambah intensitasnya. Kemarin, ia memantau langsung pendistribusian logistik Pemilu di empat kelurahan, logistik selanjutnya akan didistribusikan ke masing-masing KPPS pada 11 hingga 13 Februari mendatang.
Tahun ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi memiliki target partisipasi pemilu hingga 80 persen dari total jumlah pemilih. Sementara Pemilu sebelumnya, tingkat partisipasi Pemilu di Kota Bekasi berada di angka 76,1 persen.
BACA JUGA: BPBD Terjunkan Personel di TPS Rawan Banjir
Ketua KPU Kota Bekasi, Ali Syaifa menyampaikan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan pemerintah daerah guna mengantisipasi bencana banjir pada hari pemungutan suara. Hasilnya, telah terpetakan lokasi-lokasi TPS rawan genangan air dan banjir, serta mempersiapkan alternatif lokasinya di tiap wilayah kecamatan.
“Di Setiap kecamatan berbeda-beda (jumlahnya), totalnya itu cukup banyak, hampir 650an,” ungkapnya.
Aspek kedekatan lokasi dengan pemukiman warga yang terdaftar sebagai pemilih di tiap TPS jadi faktor yang utama. Lokasi-lokasi yang telah ditetapkan adalah hasil analisa, usulan, dan masukan dari pengurus RT dan RW setempat.
“Tetapi kita juga tidak mungkin dilakukan relokasi ke tempat yang jauh, karena itu akan mempengaruhi minat masyarakat untuk datang ke TPS kalau jauh,” ucapnya.
Jika pemungutan suara tidak bisa dilakukan di lokasi awal, maka TPS dipindah ke lokasi yang telah disiapkan. Atau, jika tidak memungkinkan untuk dilakukan pada 14 Februari nanti, maka pemungutan suara digelar hari berikutnya.
BACA JUGA: Tenaga Medis Kabupaten Bekasi Bakal Siaga di Setiap TPS
“Kalau misal sedang pelaksanaan tiba-tiba banjir sehingga tidak bisa dilaksanakan, bisa kita lanjutkan nantinya dengan mekanisme pemungutan suara lanjutan,” tambahnya.
Petugas telah dipersiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tiap kecamatan, petugas akan bergerak mobile memantau TPS di tiap kecamatan. Kepala BPBD Kota Bekasi, Enung Nurcholis menegaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan aparatur hingga perlengkapan yang dibutuhkan jika banjir terjadi pada hari pemungutan suara.”Pada saat nanti terjadi hujan lebat sehingga banjir di TPS, kami siap evakuasi,” tegasnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca Jabodetabek pada hari pemungutan suara berpotensi diguyur hujan ringan. Hujan dengan intensitas ringan juga diprediksi terjadi pada saat perayaan Imlek.
BACA JUGA: Pemkab Bekasi Siapkan Hadiah untuk TPS Menarik
“Terdapat potensi hujan ringan di wilayah Jabodetabek saat siang menjelang sore hari (pada 14 Februari),” kata Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Radar Bekasi.
Peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia disebabkan oleh aktivitas Monsun Asia yang mempengaruhi potensi pembentukan hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, masih aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Serta terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan termasuk Sumatera, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia. (sur)