RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jelang pemilihan umum (Pemilu) 14 Februari 2024 mendatang, upaya antisipasi juga dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan menerjunkan sejumlah personelnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan banjir.
Terlebih, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan tinggi di Jabodetabek masih akan terjadi hingga 28 Februari mendatang. Pada banjir Januari 2024 lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat terdapat 12 titik banjir yang tersebar di tujuh kecamatan.
Berdasarkan hasil analisis BPBD, sekitar 721 TPS berada di lokasi rawan bencana banjir dan puting beliung.
BACA JUGA: Setahun, BPBD Selamatkan Belasan Nyawa
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis mengatakan personel BPBD akan siaga menginap di posko bencana banjir yang didirikan pada enam titik TPS rawan banjir. Pihaknya akan bekerja sama dengan TNI Polri untuk mengamankan jalannya Pemilu 2024 mendatang hingga selesai rekapitulasi suara.
“Jadi tiga hari itu kita piket, skenarionya kita buat seperti itu. Tadi ada masukan dari pak kapolres juga bagaimana kalau waktunya kita tambahkan karena ada perhitungan juga di kecamatan yang diatas tanggal 15 malah. Nah itu kita laporkan ke pimpinan bagaimana kalau seandainya posko-posko itu kita perpanjang karena mengingat posko yang kita buat ini hanya di enam kecamatan sedangkan perhitungan suara di seluruh kecamatan,” ujar Muchlis di Cikarang Pusat, Senin (5/2).
Lokasi posko bencana banjir nantinya, didukung peralatan evakuasi seperti perahu, pelampung dan logistik lainnya. Hal itu dilakukan untuk mempermudah mobilitas para anggota BPBD untuk menanggulangi banjir ke titik-titik yang telah dipetakannya.
“Jadi kita memang menyiapkan apabila memang terjadi sesuatu banjir dan sebagainya kita sudah makin dekat dengan lokasi-lokasi yang akan kita layani ketimbang kita hanya standby di BPBD,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga melibatkan beberapa instansi pendukung seperti tim kesehatan baik dari puskesmas atau Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi, kemudian beberapa organisasi relawan kebencanaan seperti Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), Destana dan lainnya.
BACA JUGA: Tenaga Medis Kabupaten Bekasi Bakal Siaga di Setiap TPS
“Lokasi-lokasi yang dimungkinkan banjir sekiranya nanti hujan atau ada kiriman air. Kita membuat rencana-rencana bagaimana apabila memang benar-benar terjadi banjir. Untuk itu semua kita buatkan tim yang ada didalamnya BPBD, Destana, FPRB, TNI, Polri, Relawan dan sebagainya,” tutur Muchlis.
Sementara itu, Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menilai persiapan yang dilakukan BPBD Kabupaten Bekasi harus terus ditingkatkan. Pasalnya saat rapat koordinasi pada Senin (5/2), ia menilai terdapat beberapa keterbatasan seperti personel dan peralatan. Dani juga mengimbau agar para pelaksana panitia pemungutan suara di lokasi rawan banjir agar memiliki dua opsi lokasi apabila terjadi bencana banjir maupun puting beliung.
BACA JUGA: Rp100 Miliaran untuk Penanganan Banjir di Kabupaten Bekasi
“Kalau angin puting beliung kan gak bisa diantisipasi cadangannya itu diterapkan dari sekarang, sehingga kalau terjadi pada saatnya tidak mencari-cari lagi sudah atau harus geser kemana. Oleh karena itu tadi kita mengundang komponen dari Forkopimda selain mereka juga tentu tugas untuk pengamanan tapi juga untuk sumber daya yang bisa digunakan untuk penanggulangan bencana kita harapkan termasuk juga perusahaan-perusahaan nanti kita ajak,” tandasnya. (ris)