Berita Bekasi Nomor Satu

Perebutan Tujuh Kursi DPRD Provinsi Dapil Jabar IX Kabupaten Bekasi, Caleg Pendatang Baru Berpeluang

BUKA KOTAK:Petugas PPK membuka kotak surat suara Pemilu 2024 saat rekapitulasi tingkat kecamatan Cikarang Barat di Kantor Desa Sukadanau, kemarin. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perebutan kursi DPRD Provinsi Dapil Jabar IX Kabupaten Bekasi masih berlangsung sengit. Pasalnya perolehan suara dari hasil real count sementara KPU, sejumlah Caleg yang masuk sepuluh besar tak terpaut jauh.

Disana juga terdapat sejumlah wajah baru yang mendulang banyak suara dan berpeluang menggeser Caleg petahana dalam perebutan tujuh kursi DPRD Provinsi Jabar di Dapil Jabar IX.

Nama-nama seperti Romli HM, Akhmad Marjuki (Golkar), Muhammad Rochadi (PK, BN Holik Qodratullah (Gerindra), Siti Qomariyah (NasDem), Ayub Rohadi (PKS), Christin Novalia Simanjuntak (PDIP), dan Cucu Sugiarti (PKS), menjadi kontestan pendatang baru yang memiliki peluang besar menggusur dominasi para petahana.

Hal itu berdasarkan data perolehan suara yang masuk ke aplikasi Sirekap KPU untuk DPRD Provinsi Dapil Jabar IX Kabupaten Bekasi.

BACA JUGA: Ini 7 Caleg Suara Tertinggi Sementara DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Jawa Barat 9 Kabupaten Bekasi, Real Count KPU 21 Februari 2024

Berdasarkan hasil perolehan suara ‘Real Count’ KPU untuk arena tarung Dapil Jabar IX, pendatang baru yang masuk sepuluh besar yakni, Cucu Sugiarti (PKS) 3.515, BN Holik Qodratullah (Gerindra) 2.310, Akhmad Marjuki (Golkar) 2.234, Muhamad Rochadi (PKB) 1.355, Christin Novalia Simanjuntak (PDIP) 1.952, Siti Qomariyah (Nasdem) 1.597, dan Ayub Rohadi (PKS) 1.675.

Sedangkan Caleg petahana yang masih bertengger di sepuluh besar perolehan suara tertinggi, diantaranya Faizal Hafan Farid (PKS) 2.091, Irpan Haeroni (Gerindra) 1.768. Sedangkan yang lainnya, Syahrir (Gerindra), Jejen Sayuti (PDIP), dan Achdar Sudrajat (Demokrat), masih berkutik di bawah sepuluh besar perolehan suara sampai saat ini.

Meski namanya masuk sepuluh besar, namun Caleg DPRD Provinsi dari PKB, Muhamad Rochadi beranggapan, bahwa hasil perolehan suara yang ada di Sirekap KPU tidak akurat, karena pada prosesnya dinilai belum siap.

Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Muhamad Rochadi

Keterbatasan SDM serta tidak adanya alat kerja pendukung, ditambah belum adanya Bimtek yang diberikan kepada penyelenggara Pemilu di bawah, membuat hasil Sirekap tidak maksimal.

“Jadi sebenarnya tidak siap Sirekap itu. Karena tidak akurat,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (22/02).

Melihat perolehan suaranya di Dapil Jabar IX, Adi mengaku, tidak mengacu kepada hasil Sirekap. Melainkan menggunakan C1 dari masing-masing TPS di Kabupaten Bekasi. Berdasarkan perhitungannya itu, Adi yang juga menakhodai DPC PKB Kabupaten Bekasi ini optimis partainya mendapatkan kursi lewat Dapil Jabar IX. Meski pesaingnya para petinggi partai di Bekasi.

BACA JUGA: Caleg Baru Geser Petahana

“Kalau menurut perhitungan saya sudah melewati kursi keenam. Karena kursi keenam pada Pemilu 2019 itu 88 ribu suara, kursi kedua Gerindra. Perolehan suara Caleg di PKB sudah melebih suara kursi keenam di Dapil Jabar IX,” ungkapnya.

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Akhmad Marjuki

Hal senada juga disampaikan Caleg DPRD Provinsi dari Partai Golkar, Akhmad Marjuki. Untuk melihat hasil perolehan suara ia memilih hasil rekap C1 sebagai rujukan dari masing-masing TPS se Kabupaten Bekasi. Mantan Plt Bupati Bekasi merasa sudah aman untuk merebut satu dari tujuh alokasi kursi di Dapil Jabar IX.

“Insya Allah aman, kita berdoa saja, karena memang C1 sudah kita rekap. Tapi kita tunggu saja khawatir ada sesuatu di pleno,” ucap politisi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi ini.

Sementara itu, Keputusan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mohamad Nuh, untuk naik tingkat ke provinsi pada Pemilu 2024 ini nampaknya masih mengalami kendala.

Perolehan suaranya di Sirekap belum tembus di sepuluh besar. Kendati demikian, Nuh yang merupakan Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi ini menilai apapun hasilnya itu adalah pilihan masyarakat Kabupaten Bekasi. Karena sekarang belum ada keputusan KPU.

Mohammad Nuh

“Siapapun yang terpilih hendaknya fokus pada tupoksi provinsi untuk lebih mempercepat kesejahteraan di Kabupaten Bekasi. Supaya ada hal yang terasa langsung kontribusi Jawa Barat kepada masyarakat Kabupaten Bekasi,” katanya.

“Paling dirasakan problema di Kabupaten Bekasi adalah pengangguran. Diharapkan tujuh orang yang terpilih bisa bersatu padu untuk menuntaskan problema Kabupaten Bekasi. Jadi menang apa tidaknya dalam pertarungan, yang terpenting bisa mempercepat kemajuan di Kabupaten Bekasi,” sambungnya. (pra)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin