Berita Bekasi Nomor Satu

Puluhan Rumah di Bojongmangu Rusak Akibat Tanah Ambles

FENOMENA TANAH BERGERAK: Warga berada di dalam ruang tamu rumahnya yang rusak akibat tanah ambles di Desa Sukamukti Kecamatan Bojongmangu Kabupaten Bekasi, Senin (26/2). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puluhan rumah di Kampung Legok Cariu RT 12 RW 06 Desa Sukamukti Kecamatan Bojongmangu Kabupaten Bekasi mengalami kerusakan akibat menyusutnya tanah. Pergerakan tanah itu diduga dampak dari proyek tol di sekitar.

Amblesnya tanah tersebut terjadi sejak awal musim penghujan secara bertahap. Namun dampak paling parah baru terasa pada Minggu (25/2) malam setelah hujan.

Kerusakan yang terjadi bervariasi, mulai dari yang sedang hingga berat. Lebih dari lima petak kontrakan ditinggalkan oleh penghuninya karena kondisinya tidak layak huni. Selain itu, lantai rumah tinggal dan rumah toko (ruko) mengalami kerusakan. Tanah yang amblas mencapai sepanjang 200 meter.

Salahsatu warga terdampak, Susilowati (40), menceritakan kerusakan pada bagian rumahnya. Mulai dari lantainya yang amblas, pintu rumahnya yang tidak bisa tertutup lagi karena bergesernya tembok.

Selama sebulan, ia dihantui oleh tanah bergerak yang merusak rumahnya sedikit demi sedikit. “Semalem kan hujan dari siang enggak berhenti, Saya juga tahu-tahu sudah belah saja, rumah saya ambles ke bawah. Getarannya ada, takutnya kenapa-kenapa mana ada anak kecil. Ini aja sekarang pintu depan sudah enggak bisa ditutup,” ungkap Susilowati saat dijumpai di Bojongmangu, Senin (26/2).

BACA JUGA: Perbaikan Jalan Ambles di Bojongmangu Bekasi Dibantu Swasta

Ia semakin cemas karena kerusakan semakin meluas, bahkan mencapai bagian kamar dan dapur rumahnya pada Minggu (25/2) malam. Sebagai ibu empat anak, ia berharap pihak terkait dapat memberikan ganti rugi untuk perbaikan rumahnya.

“Saya minta pertanggungjawaban sama pihak yang bersangkutan. Ditempatin juga takut. Khawatirnya pas malem kita tidak tahu ada hal yang tidak diinginkan. Mohon ini bagaimana,” keluhnya.

Sementara itu, Miki Andri (49) mengakui bahwa kondisi ini berlangsung sejak dimulainya proyek pembangunan jalan akses Tol Jakarta-Cikampek II sisi Selatan. Dampak dari proyek tersebut mengakibatkan terkikisnya tanah bagian belakang rumah warga.

“Semenjak ada galian terus tidak ada pancang terus tiap ada hujan gede ada perubahan tanahnya mulai longsor mulai ambles setiap ada hujan,” tutur Andri.

BACA JUGA: Jalan Raya Sukabungah Bojongmangu Bekasi Ambles  

Menurutnya, penyusutan tanah hanya terjadi sekitar 10 sentimeter, namun kini semakin meluas hingga mencapai kedalaman satu meter. Akibat kejadian tersebut, para penghuni kontrakan yang terdampak memutuskan untuk meninggalkan hunian mereka, khawatir akan robohnya bangunan.

“Kedalaman 10 sentimeter sekarang 1 meter, soalnya (penyusutannya) bertahap. Ini sudah hampir sebulan. Dampaknya setiap ada hujan malem ya takut, terus ada getaran-getaran. Malah yang ngontrak di sini sudah pada pindah, soalnya ini tiang sama bangun sudah doyong, sudah pada miring,” tambahnya.

Ia mengaku telah melaporkan peristiwa itu ke pemerintah desa setempat. Namun belum ada penanganan sementara dari pemerintah maupun pihak terkait.

“Masyarakat yang ada di sini sudah melaporkan ke pihak desa tapi sudah didatangi tapi belum ada kelanjutan. Mohon segera dibantu diselesaikan supaya yang kena kerugian betul-betul ada bantuannya,” ucap Andri.

Sementara itu, seorang petugas lapangan BPBD Kabupaten Bekasi, Purqon mengatakan, total rumah yang rusak mencapai lebih dari 20 unit. Rinciannya 7 rumah rusak berat, 12 rumah rusak ringan, 4 kontrakan rusak sedang dan 1 musala rusak ringan.

“Kondisi pergeseran tanahnya pukul 2 siang, itu terjadi pergeseran tanah yang masif. Dugaan sementara (dari warga) karena pembangunan proyek. Dari data di lapangan kami lakukan asesmen dan kaji cepat untuk dilanjutkan ke pimpinan dan dinas terkait,” tandasnya. (ris)

DAMPAK TANAH AMBLES
*Kerusakan
– 7 rumah rusak berat
– 12 rumah rusak ringan
– 4 kontrakan rusak sedang
– 1 musala rusak ringan
*Penyebab Tanah Ambles
– Dugaan sementara karena pembangunan proyek tol.
*Belum ada penanganan dari pemerintah.


Solverwp- WordPress Theme and Plugin