Berita Bekasi Nomor Satu

Petahana Masih Mendominasi

PKS Borong Kursi di Dapil Lima

Ilustrasi Pemilu 2024.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Rekapitulasi perolehan suara di dua Daerah Pemilihan (Dapil) di Kota Bekasi sudah lengkap, yakni Dapil empat dan lima, terdiri dari lima kecamatan. Jumlah wajah baru dan wajah lama yang bakal duduk di bangku Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi hampir seimbang, masih didominasi petahana.

Berkurangnya jumlah Dapil memang sempat diperkirakan memperbesar peluang wajah baru mengisi kursi legislatif, karena alokasi kursi bertambah, juga komposisi wilayah di satu dapil yang berubah. Informasi yang dihimpun dari hasil rekapitulasi tingkat kecamatan di dua dapil tersebut setidaknya menggambarkan perkiraan tersebut.

Dapil IV Kota Bekasi meliputi wilayah kecamatan Jatiasih, Pondok Melati, dan Jatisampurna. Ada enam wajah lama, tiga sisanya diisi oleh nama baru.Sementara di dapil lima, hanya empat petahana yang bakal kembali duduk di Kota Bekasi. Enam nama lainnya diisi oleh wajah-wajah baru.

Pendatang baru ini nampaknya akan membuat DPRD Kota Bekasi lebih berwarna. Terlebih terdapat wakil dari partai yang sebelumnya tidak berhasil mengirimkan kadernya menjadi wakil rakyat pada Pemilu 2019.

Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai PKB misalnya, masing-masing satu Caleg bakal dilantik di dapil IV dan V. Pada Pemilu 2019 lalu, PKB hanya mendapat satu kursi, berangkat dari Dapil II Kota Bekasi.

“Saya atas nama pribadi mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga masyarakat Jatiasih, Jatisampurna, dan Pondok Melati yang telah memberikan kepercayaannya pada 14 Februari yang lalu memilih Partai Kebangkitan Bangsa Kota Bekasi. Ini menjadi penyemangat kami untuk terus berjuang bersama rakyat,” kata salah satu Caleg PKB Dapil IV, Ahmadi.

Ahmadi diketahui berhasil menduduki kursi terakhir di Dapil IV. Total, alokasi kursi DPRD Kota Bekasi untuk Dapil ini sebanyak sembilan kursi.

Sementara itu, PKS di dua dapil ini memperoleh suara tertinggi dibandingkan dengan partai lain. Partai yang hasil perolehan suaranya pada Pemilu 2019 lalu tertinggi di Kota Bekasi ini berhasil mendapat masing-masing dua kursi di Dapil IV dan V.

BACA JUGA: Was-Was Petahana

Pengamat Politik Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila menyampaikan bahwa keunggulan PKS bukan hal baru. Sejak Pemilu 2004 kata dia, PKS menjadi salah satu partai yang mendominasi pada hasil pemilu legislatif di Kota Bekasi.

Efek ekor jas Pilpres sangat mungkin dirasakan. Diperkirakan beberapa partai peserta Pemilu di Kota Bekasi akan menikmati efek ekor jas tersebut, termasuk PKB dan Nasdem dari sisi hasil perolehan suara, meskipun belum menjamin akan menempatkan Calegnya di DPRD Kota Bekasi.”PKB naik juga, kalau gitu bisa kena Coat Tail Effect,” ungkapnya.

Kesempatan bagi pendatang baru lebih besar di Kota Bekasi, salah satu alasannya adalah perubahan jumlah Dapil dari enam menjadi lima. Perubahan dapil ini membuat alokasi kursi menjadi lebih besar di tiap Dapil.

“Karena dia bertambah, peluang partai-partai baru itu besar banget untuk bisa menduduki DPRD. Itu keuntungan di kota (Bekasi),” ungkapnya.

Berdasarkan pengalaman Pemilu yang sudah berjalan, satu partai maksimal hanya bisa mendapat dua kursi di tiap Dapil. Sehingga, sisa kursi partai-partai besar di tiap dapil berpeluang diperebutkan oleh partai yang lain.

Baru dua dari total lima Dapil yang terlihat siapa bakal calon anggota DPRD Kota Bekasi yang bakal terpilih. Saat ini, sejumlah kecamatan masih bekerja keras untuk merampungkan rekapitulasi suara, setelah itu akan dilanjutkan ke tingkat kota.

Sampai dengan petang kemarin, total ada enam kecamatan yang rekapitulasinya masuk ke tingkat kota. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi, Ali Syaifa menyampaikan bahwa perjalanan rekapitulasi di tingkat kota berjalan relatif kondusif.

BACA JUGA: Caleg Baru Geser Petahana

Kemarin adalah batas akhir pelaksanaan rekapitulasi tingkat kota sesuai target KPU Kota Bekasi. Rekapitulasi yang telah berjalan di salah satu hotel di Kota Bekasi selama lima hari pun terpaksa dilanjutkan di kantor KPU Kota Bekasi.

“Kota masih menunggu enam kecamatan lagi. Enam kecamatan ini akan kami lanjutkan di kantor (KPU Kota Bekasi),” ungkapnya.

Dari enam kecamatan yang belum masuk ke tingkat Kota kata dia, empat diantaranya hampir menyelesaikan rekapitulasi lima jenis pemilihan. Sementara dua lagi, yakni Kecamatan Bekasi Timur masih melaksanakan rekapitulasi ulang pemilihan DPRD Kota Bekasi, lantaran sempat muncul dugaan penggelembungan suara.

Satu kecamatan lagi yakni Bekasi Utara juga masih menjalankan rekapitulasi lantaran memiliki jumlah TPS lebih banyak dibandingkan dengan wilayah kecamatan lain. Total ada lebih dari 970 TPS di Kecamatan Bekasi Utara.

Proses rekapitulasi harus segera diselesaikan oleh KPU Kota Bekasi. Pasalnya, jika proses rekapitulasi tingkat kota molor semakin lama, akan mengganggu proses rekapitulasi di tingkat Provinsi.

BACA JUGA: Empat Caleg Petahana di Dapil IV Terancam

Diketahui sesuai dengan jadwal yang telah disusun, rekapitulasi suara nasional ditarget selesai pada 20 Maret mendatang.

“Kami target selambat-lambatnya tanggal 9 harus sudah selesai (rekapitulasi tingkat kota),” tambahnya.

Pihaknya mendorong setiap Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk mempercepat proses rekapitulasi di tingkat kecamatan, KPU mengizinkan tambahan waktu kerja hingga menambah jumlah panel untuk menggenjot rekapitulasi di tingkat kecamatan.

Meskipun demikian, setiap PPK diminta untuk memberikan ruang bagi saksi tiap partai politik untuk mengajukan keberatan sebelum hasil rekapitulasi ditetapkan. Sehingga, setiap keberatan yang memiliki dasar dan dapat dipertanggungjawabkan bisa dilakukan penyandingan kembali. (sur)