Berita Bekasi Nomor Satu

Penurunan Perolehan Kursi DPRD Bekasi Dipicu Banyak Faktor

Gedung DPRD Kota Bekasi. FOTO: RAIZA SEPTIANTO

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komposisi wakil rakyat di lembaga legislatif hampir bisa dipastikan berubah, tinggal menunggu puluhan calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) baik Kota maupun Kabupaten Bekasi dilantik. Sejumlah partai besar harus rela perolehan kursinya turun. Ada pula partai yang tidak sama sekali mendapat kursi DPRD pada hasil Pemilu 2024.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil perolehan suara dan kursi DPRD di setiap pemilihan. Efek ekor jas, perubahan Daerah Pemilihan (Dapil), persiapan tidak maksimal dalam mengarungi tahapan Pemilu, kepuasan hingga kekecewaan masyarakat sebagai konstituen membawa dampak positif dan negatif bagi Partai Politik (Parpol) peserta pemilu.

Pada periode 2024-2029 nanti, DPRD akan diisi oleh sembilan partai politik. Satu diantaranya adalah pendatang baru, yakni PSI dengan dua Caleg terpilih.

Hasil Pileg  2024, empat Parpol peserta Pemilu jumlah kursi yang diperoleh tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya. Keempatnya yakni Golkar, Gerindra, PAN, dan PPP.

Sementara itu, ada tiga Parpol yang perolehan kursinya turun, termasuk PKS sebagai partai dengan perolehan suara dan kursi terbanyak. Selain PKS Parpol besar lainnya yang perolehan kursinya turun adalah PDI Perjuangan dan Demokrat, masing-masing dari 12 menjadi 9 kursi dan 4 menjadi 2 kursi.

Hanya satu partai yang perolehan kursinya bertambah, yakni PKB dari satu menjadi lima kursi.

BACA JUGA: Prioritas Senior dan Pengalaman

Menanggapi turun ya perolehan kursi yang nampak cukup signifikan, Sekretaris DPC PDI Perjuangan, Ahmad Faisyal Hermawan menyampaikan ada beberapa faktor yang membuat perolehan kursi partainya turun. Diantaranya adalah pengurangan Dapil dari enam menjadi lima.

“Sehingga suka tidak suka, mau tidak mau, dengan dinamika politik hari ini kursi kita berkurang di Kota Bekasi. Harusnya paling tidak bisa mempertahankan setiap Dapil dua kursi, tapi ada satu Dapil memang kita cuma bisa satu kursi,” ungkapnya.

Meskipun demikian, ia menyebut turunnya perolehan kursi ini bukan semata-mata lantaran mesin partai tidak bekerja. Ia menilai kerja kader dan Caleg di Kota Bekasi sudah maksimal.

Sekedar diketahui, perubahan jumlah Dapil di Kota Bekasi ini sempat dinilai tidak menguntungkan bagi partai besar.

Dengan perolehan kursi tidak sampai 20 persen dari total jumlah kursi di DPRD kota Bekasi, PDIP dipastikan tidak bisa mengusung calon dan wakil kepala daerah seorang diri pada Pilkada mendatang.

“Tapi apapun itu, ini sudah kerja maksimal, sudah kerja bersama, sudah kerja gotong royong. InsyaAllah PDI Perjuangan tetap bisa mewarnai di Kota Bekasi,” tambahnya.

Terpisah Ketua DPC Demokrat Kota Bekasi Ronny Hermawan menyampaikan bahwa efek ekor jas dari partai pengusung Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres dan Cawapres) juga menjadi salah satu faktor berubahnya perolehan kursi dan suara Parpol Peserta Pemilu 2024 ini. Meskipun, dirinya yakin efek ekor jas ini bukan faktor satu-satunya, melainkan ada faktor lain yakni kinerja Caleg.

Partai Demokrat disebut merasakan efek ekor jas ini meskipun tidak berbuah manis. Pernyataannya dibuktikan dengan perolehan suara partai meningkat dibandingkan Pemilu 2019.”Secara total mata suaranya naik juga di kota, cuma perolehan kursinya berkurang,” katanya.

BACA JUGA: Golkar Geser Kursi Gerindra di Bekasi

Setelah hasil perolehan suara di tiap Dapil dihitung menggunakan metode Sainte Lague, secara keseluruhan Demokrat hanya bisa meraih dua kursi DPRD.

“Sehingga walaupun suaranya tinggi, tapi ternyata bangkunya malah berkurang. Di beberapa Dapil pembaginya tidak dapat,” tambahnya.

Meskipun perolehan kursi PKS dan PDIP berkurang, keduanya belum tergoyahkan sebagai partai penguasa di Kota Bekasi. Pengamat Politik Universitas Islam 45 (Unisma) menyebut bahwa partai-partai besar termasuk PKS dan PDIP memiliki pemilih fanatik, hampir tidak akan beralih pilihannya pada setiap Pemilu.

Memang tidak semua partai yang telah lama berdiri bisa konsisten mempertahankan konstitusinya. Semua sangat bergantung dari kerja pengurus, kader partai, wakil rakyat, maupun Caleg untuk menjaga konstituen mereka.

“Seperti PKS dan PDIP, itu belum tergoyahkan. Jadi mereka bisa memelihara pemilihnya,” ungkapnya.

Selain kerja Parpol, kinerja Caleg terutama petahana juga sangat menentukan secara individu mereka bisa kembali duduk sebagai wakil rakyat. Celaka bagi Caleg petahana yang tidak cakap mempertahankan konstituen mereka.

“Itu bisa sebagai bentuk penghukuman masyarakat, mungkin selama ini yang petahana itu kurang komunikasi atau kurang memelihara Dapilnya. Sehingga masyarakat lebih memilih calon-calon baru,” paparnya.

Hampir menjadi sesuatu yang pasti harus dilakukan bagi Anggota DPRD jika ingin kembali mencalonkan diri pada Pemilu berikutnya, yakni membangun jaringan komunikasi di Dapilnya masing-masing, ini juga berlaku untuk setiap kader partai yang berniat mencalonkan diri sebagai wakil rakyat. Datang menyapa pada momentum Pemilu saja disebut tidak cukup.

Sementara itu hasil Pemilu di Kabupaten Bekasi, setidaknya ada empat Parpol yang jumlah perolehan kursinya bertambah. Keempatnya adalah Golkar, PDI Perjuangan, PKB, dan Nasdem.

Tiga partai tercatat turun perolehan kursinya, termasuk Parpol peraih kursi terbanyak pada Pemilu 2019 lalu, Gerindra. Gerindra pada Pileg kemarin hanya berhasil memperoleh 8 kursi, disusul PKS turun menjadi 7 kursi, dan Demokrat turun menjadi empat kursi.

Tiga Parpol lain perolehan kursinya tidak mengalami perubahan, serta satu Parpol pendatang baru yakni Partai Buruh yang berhasil mendapat dua kursi. (sur)

 

KABUPATEN BEKASI
PARPOL 2019 2024

PKB 1 Kursi 7 kursi
Gerindra 11 Kursi 8 kursi
PDIP 7 kursi 8 kursi
Golkar 7 kursi 10 kursi
Nasdem 1 kursi 3 kursi
PKS 10 kursi 7 kursi
Perindo 1 kursi 0 kursi
PPP 2 kursi 2 kursi
PAN 3 kursi 3 kursi
Demokrat 6 kursi 4 kursi
PBB 1 kursi 1 kursi
Buruh 0 kursi 2 kursi

Jumlah 50 Kursi 55 Kursi

 

KOTA BEKASI

PARPOL 2019 2024

PKB 1 Kursi 5 kuris
Gerindra 6 Kursi 6 kursi
PDIP 12 Kursi 9 kursi
Golkar 8 Kursi 8 Kursi
PKS 12 kursi 11 Kursi
PAN 5 kursi 5 kursi
PSI 0 Kursi 2 Kursi
PPP 2 Kursi 2 Kursi
Demokrat 4 kursi 2 Kursi

Jumlah 50 Kursi 50 Kursi