Berita Bekasi Nomor Satu

“Merayap” di Simpang Pemda

PENGERJAAN SPAM JATILUHUR: Sejumlah pengendara melintas di samping pembangunan SPAM Jatiluhur di Jalan Ir Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Minggu (19/5). Keberadaan proyek tersebut dikeluhkan pengguna jalan karena memakan sebagian ruas jalan yang menimbulkan macet saat jam kerja. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pekerjaan Proyek SPAM Jatiluhur I yang menyisir Jalan Ir. H Juanda, kini bergerak mengarah ke Jalan Rawa Tembaga, tepatnya di belakang Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Alhasil, kepadatan arus lalu lintas di simpang pemda saat ini begitu sulit diurai.

Terlebih, jalur ini tidak hanya dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Simpang yang terletak di bawah Flyover KH Noer Alie ini juga dilintasi kendaraan bertonase besar yang melaju dari arah Jalan Jenderal Sudirman menuju Jalan Ahmad Yani atau sebaliknya. Pekerjaan saat ini tepat berada di simpang Pemda, arus lalu lintas dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Jalan Ahmad Yani tidak memungkinkan untuk ditutup selama pekerjaan berlangsung.

Dengan begitu, Contra Flow harus diberlakukan kendaraan dari arah Jalan Jenderal Sudirman menuju Ahmad Yani sekira 50 meter sebelum masuk ke Jalan Ahmad Yani. Sementara kendaraan dari arah Jalan Ahmad Yani tidak bisa langsung berbelok ke Jalan Ir. H. Juanda, melainkan menuju Jalan Jenderal Sudirman lalu berputar sekira 200 meter untuk menuju Jalan Ir H Juanda.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Teguh Indrianto mengatakan bahwa pekerjaan SPAM Jatiluhur saat ini telah masuk ke Jalan Ir H Juanda. Terkait dengan rekayasa lalu lintas di simpang Pemda yang tergolong sangat padat, ia menyampaikan bahwa akses lalulintas dari arah Jalan Sudirman menuju Jalan Ahmad Yani tidak bisa ditutup.

BACA JUGA: DBMSDA Ajukan Rekonstruksi Tiga Titik Jalan

Pasalnya, tidak sedikit kendaraan tonase besar yang melintas di jalan ini. Sebelumnya rekayasa lalu lintas ini sudah diberlakukan, namun saat itu pekerjaan SPAM belum sampai Jalan Ir H Juanda.

“Manajemennya kurang lebih sama (dengan rekayasa lalu lintas sebelumnya), hanya saja ada sedikit perubahan di kolong Flyover KH Noer Alie. Karena mau tidak mau kita harus memberikan akses belok kanan bagi kendaraan dari arah Kranji menuju timur ke arah Tol Barat,” ungkapnya.

Berbeda dengan kendaraan yang melintas dari arah sebaliknya. Kendaraan tonase besar melaju dari Jalan Ahmad Yani menuju ke Jalan Jenderal Sudirman, tidak ke Jalan Ir H Juanda. Untuk itu dimungkinkan kendaraan yang melaju dari arah Jalan Ahmad Yani menuju ke Jalan Ir H Juanda berputar di Jalan Jenderal Sudirman.

Nyaris hanya pada pukul 22:00 WIB hingga pukul 05:00 WIB saja kendaraan tonase besar berupa truk tanah yang melintas dari Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Ir H Juanda. Petugas kata dia, harus memastikan truk tanah tersebut tidak melintas dibawah pukul 22:00 WIB lantaran dapat memicu kemacetan.

“Saya sudah berkomunikasi dengan bidang Dalops agar sama-sama kita membantu mensterilkan kendaraan besar dibawah pukul 22:00 WIB,” tambahnya.

Pantauan Radar Bekasi, sebelum pekerjaan SPAM Jatiluhur beroperasi di simpang Pemda, truk tanah beberapa kali sudah terlihat sebelum pukul 22:00 WIB. Truk-truk tersebut biasanya berhenti di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Ir H Juanda menunggu jam operasionalnya masuk ke Jalan Perjuangan, yakni pukul 22:00 WIB.

Selama rekayasa lalu lintas di simpang Pemda dilaksanakan kata Teguh, arus lalu lintas cukup terkendali, termasuk pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari. (sur)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin