RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi terus berupaya menekan angka kemiskinan ekstrem.
Melalui kegiatan pembangunan 15 Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Desa Kedung Pengawas Kecamatan Babelan, telah dibangun dan diperbaiki melalui program Rutilahu Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi.
Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, didampingi Kepala Disperkimtan dan Camat Babelan, Khoirudin, menyempatkan diri mengunjungi dan meninjau langsung kondisi perbaikan rumah yang beralamat di Kampung Pangkalan RT 011 RW 044 dan Kampung Baru RT 016 RW 006 Desa Kedung Pengawas Kecamatan Babelan.
Dani Ramdan menegaskan, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah melakukan berbagai upaya mengatasi permasalahan ketidakmampuan masyarakat dalam memiliki tempat tinggal yang layak, salah satunya melalui peningkatan kualitas Rutilahu sebagai salah satu tujuan untuk mengurangi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dengan harapan dapat berkontribusi menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bekasi.
BACA JUGA: Pemkab Bekasi Raih Digital Government Award SPBE Summit 2024
Melalui program ini, dijelaskan Dani, bahwa setiap penerima manfaat mendapatkan bantuan senilai Rp20 juta untuk perbaikan alas, atap, dan dinding, sekaligus sebagai stimulus mendapatkan dukungan tambahan dari gotong royong keluarga.
“Rutilahu ini adalah program utama kita dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bekasi, program ini sifatnya stimulan tidak tuntas sampai rumah jadi, namun kami bantu dalam perbaikan alas, atap dan dinding,” katanya.
Pihaknya juga telah mengalokasikan anggaran untuk Rutilahu yang tersebar di 23 kecamatan, sehingga program ini harus menyasar kepada penerima manfaat yang tepat dan harus segera tuntas.
“Saya sudah menginstruksikan jajaran terkait untuk menyasar pada penerima yang tepat dan harus tuntas, sehingga pemilik rumah bisa segera menempati rumah tinggalnya,” katanya.
BACA JUGA: DPRD Minta Pemkab Bekasi Serius Tindaklanjuti LKPJ
Melihat kondisi rumah secara langsung, Pj Bupati menilai sudah sangat layak ditempati baik dari sisi kesehatan, sisi bangunan, sirkulasi udara, serta sarana MCK nya yang baik.
“Dari sisi kesehatan sudah layak, karena kita bangun dari material yang memadai, dari sisi sirkulasi udara sangat bagus, dan kamar mandi yang baik. Selain memberantas kemiskinan, bisa juga memberantas stunting dengan adanya rumah layak huni ini,” terangnya.
Dirinya berharap, dengan hadirnya program Rutilahu ini kesejahteraan masyarakat meningkat baik dibidang ekonomi dan pendidikan, sehingga rencana Kabupaten Bekasi zero new stunting bisa tercapai.
Pj Bupati Bekasi beserta jajaran melanjutkan agendanya menuju ke Perumahan Graha Harapan Regensi Kecamatan Babelan, untuk meninjau Penerangan Jalan Umum dan Lingkungan (PJUL), pengecoran jalan lingkungan, serta drainase atau saluran air yang telah selesai dibangun.
Dirinya mengatakan, total PJUL yang dibangun pada 2024 yakni 4.200 titik, di lebih dari 300 perumahan lainnya di Kabupaten Bekasi. Dengan begitu, dirinya berharap bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat baik dari sisi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan.
“Tentu kalau adanya penerangan seperti ini, bisa bermanfaat bagi masyarakat baik dari sisi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan.” tukasnya.
BACA JUGA: Humas SKPD Harus Bangun City Branding Kabupaten Bekasi
Sementara itu, Kepala Disperkimtan Kabupaten Bekasi, Nurchaidir, mengatakan bahwa program perbaikan Rutilahu dinilai efektif untuk menekan angka kemiskinan ekstrem, karena mampu memberikan manfaat kepada masyarakat agar dapat memiliki tempat tinggal lebih layak dan diharapkan juga mampu memberikan dorongan bagi kehidupan sehari-hari dengan adanya dukungan pemerintah dalam menyediakan bantuan tempat tinggal.
Pada 2024, Disperkimtan Kabupaten Bekasi telah mengalokasikan anggaran untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui program perbaikan rutilahu dengan menyasar sebanyak 1.670 penerima manfaat yang tersebar di 23 kecamatan.
“Untuk mengurangi kemiskinan ekstrem dan angka stunting, kami dari Disperkimtan menggencarkan program Rutilahu dengan membangun 1.670 yang bersumber dari APBD murni. Sejauh ini sudah mencapai 50 persen untuk program ini,” katanya.
Tidak hanya itu, guna mengurangi angka stunting Disperkimtan nantinya akan melanjutkan program Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S), yang direncanakan berjalan pada Juli-Agustus untuk 720 penerima manfaat di 2024.
“Semoga adanya program Rutilahu dan SPALD-S, Kabupaten Bekasi bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting,” tuturnya.(and/adv)