RADARBEKASI.ID, BEKASI– Siapa yang menyangka kentut sapi dapat menyebabkan pemasanan global. Ini disebabkan kandungan gas metana dalam gas buangan sapi. Metana sendiri merupakan gas yang menyebabkan atmosfer menyerap lebih banyak panas matahari dibanding memantulkannya kembali ke angkasa. Metana juga merupakan zat yang dapat mengikat panas lebih kuat, bahkan lebih baik dari karbon dioksida (CO2).
Temuan ini dipublikasikan di jurnal Carbon Balance and Management edisi 29 September 2017. Dalam sebuah program yang disponsori oleh inisiatif penelitian Carbon Monitoring System Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), para peneliti dari Joint Global Change Research Institute (JGCRI) menemukan bahwa emisi metana (CH4) global pada 2011 adalah 11 persen lebih tinggi dari perkiraan berdasarkan pedoman yang diberikan oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) pada 2006.
“Ini mencakup peningkatan 8,4 persen metana dari fermentasi enterik (pencernaan) pada sapi perah dan ternak lainnya. Juga, peningkatan pengelolaan pupuk metana sebesar 36,7 persen dibandingkan dengan perkiraan berbasis IPCC,” tulis tim dalam artikel berjudul Revised methane emissions factors and spatially distributed annual carbon fluxes for global livestock tersebut.
BACA JUGA:Mengenal Jenis Serat dan Manfaatnya Bagi Tubuh
Ketua Komisi IV DPR Sudin saat memimpin rapat bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya di Jakarta pada Rabu (12/6) kemarin juga menyampaikan persoalan pencemaran udara yang dipicu oleh gas metana, salah satunya yang berasal dari kentut sapi.
“Kentut sapi menghasilkan gas metana besar sekali,” katanya yang dikutip di Jawapos.com, Jumat (14/6).
Untuk diketahui sumber emisi gas metana bisa bersifat alami dan antropogenik. Gas metana yang bersifat alami diantaranya dari lahan basah, gas vulkanik, maupun dari kasus kebakaran hutan. Sementara itu sumber gas metana dari aktifitas antropogenik diantaranya dari peternakan sapi, pembangunan batu bara, gas, maupun minyak.
BACA JUGA:Manfaat Nanas Yang Pasti Disukai Wanita
Secara garis besar ada lima dampak negatif gas metana bagi alam atau lingkungan. Diantaranya adalah dampak pemanasan global atau efek rumah kaca. Untuk diketahui, gas metana dari kentut sapi atau yang lainnya, memiliki efek rumah kaca lebih kuat dibandingkan karbon dioksida.
Dampak negatif lainnya adalah memiliki pengaruh terhadap kesehatan manusia. Peningkatan suhu global yang disebabkan oleh metana juga bisa meningkatkan risiko sejumlah penyakit. Seperti penyakit pernapasan, penyakit kulit, dan penyakit menular yang terkait dengan perubahan iklim. (ce1)