Berita Bekasi Nomor Satu

95 Hektar Sawah di Kabupaten Bekasi Kekeringan

ILUSTRASI: Petani mengais gabah di sawah garapannya yang mengering di Kabupaten Bekasi, belum lama ini. Puluhan hektar sawah di Kabupaten Bekasi mengalami kekeringan. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puluhan hektar sawah di Kabupaten Bekasi mengalami kekeringan. Pemerintah setempat mengupayakan penyedotan air dari sungai dan irigasi tanah untuk mencegah gagal panen.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdillah Majid, mengungkapkan area persawahan yang terdampak kekeringan seluas 95 hektar (ha). Sawah yang mengalami kekeringan itu tersebar di tiga kecamatan.

“Ada di tiga kecamatan, yaitu Bojongmangu 45 ha, Tambelang 20 ha, dan Sukatani 30 ha,” kata Abdillah kepada Radar Bekasi, Rabu (7/8).

BACA JUGA: BPBD Kota Bekasi Data Wilayah Berisiko Kekeringan

Untuk menghindari kerugian bagi para petani, Abdillah menyampaikan bahwa pihaknya memberikan bantuan sarana produksi berupa benih, pupuk, dan obat pengendalian hama. Selain itu, juga dilakukan pompanisasi serta pembersihan saluran irigasi tersier.

“Untuk jangka panjang, kami akan mengusulkan pembangunan sumur pantek melalui anggaran Direktorat Perlindungan Tanaman (Ditlin). Di Bojongmangu, ada bantuan irigasi perpipaan (IRPOM) dari Kementerian. Kami berharap tahun depan bisa terealisasi karena kami sudah berkomunikasi dan mengajukan surat permohonan,” jelasnya.

Sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi berencana menurunkan belanja tidak terduga (BTT). Namun, masih menunggu dokumentasi dan administrasi.

“Anggaran BTT global dan penggunaannya berdasarkan surat keputusan bupati, tidak dialokasikan per perangkat daerah tetapi menyesuaikan dengan kebutuhan bencana atau kebutuhan mendesak. Alokasi memang ada, tetapi belum ada pengajuan,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bekasi, Hudaya.

Hingga saat ini, Hudaya menegaskan, belum ada pengajuan pencairan BTT dari dinas terkait dengan kebencanaan.

“Sampai saat ini belum ada permohonan pencairan BTT dari Dinas Pertanian,” ucapnya.

BACA JUGA: Petani Padi di Bojongmangu Hadapi Ancaman Gagal Panen

Terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi, Agung Mulia, menyampaikan bahwa pihaknya telah turun ke lapangan untuk mengetahui kebutuhan petani terkait penanganan kekeringan.

“Kami sudah turun untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan. Saat ini kami sedang melakukan pengkajian apa saja yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan masalah kekeringan sawah,”ucapnya.
Untuk sementara, sesuai dengan permintaan petani, tindakan yang akan diambil meliputi pembuatan pintu tutup-buka irigasi, normalisasi, dan penertiban bangli agar saluran air dapat berjalan lancar.

“Kami untuk sementara sudah melakukan pengkajian sebagaimana arahan pimpinan. Yang terpenting tujuannya petani bisa lancar perairannya,” ucapnya. (and)