Berita Bekasi Nomor Satu
Viral  

Prodi Anastesi Ditutup Sementara, Undip Bantah Mahasiswi PDS Bunuh Diri Karena Bullying

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP), kawasan kompleks RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024). (Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww/aa)

RADARBEKASI.ID,SEMARANG-Kabar mahasiswi Pendidikan Dokter Spesialis (PDS) Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) yang ditemukan bunuh diri di kamar indekosnya tengah ramai diperbincangkan. Korban yang diketahui berinisial AR diduga nekat mengakhiri hidup karena menjadi korban perundungan.

Menanggapi kasus ini, Kementerian Kesehatan memutuskan untuk menutup sementara Program Studi (Prodi) Anastesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK UNDIP) Semarang melalui keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dalam surat Dirjen Yankes Nomor TK.02.02/D/44137/2024.

Namun dugaan tersebut ditampik pihak Undip Semarang. Dalam keterangannya resminya, Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip Utami Setyowati membeberkan pembantahan dengan menyebut bahwa dugaan adanya tindakan perundungan (bullying) tidak benar.

BACA JUGA:Mahasiswi PPDS UNDIP Ditemukan Bunuh DIri, Menkes: Ini Sudah Fenomena yang Banyak Terjadi

“Berdasarkan hasil investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar,” ujar Utami yang dikutip dari Jawapos, Jumat (16/8).

Menurut dia, korban merupakan mahasiswi yang berdedikasi terhadap pekerjaannya. Namun, korban disebut memiliki permasalahan kesehatan yang memengaruhi proses belajar yang sedang ditempuhnya.

Meski demikian, Undip tidak bisa menjelaskan lebih detil mengenai masalah kesehatan yang dialami korban. Bahkan mahasiswi itu sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri akibat kondisi tersebut.

BACA JUGA:Mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Undip Ditemukan Bunuh Diri di Indekos

“Namun almarhumah mengurungkan niat karena secara administratif terikat pada ketentuan penerima beasiswa,” katanya.

Dia juga menegaskan bahwa Undip sangat terbuka dengan fakta lain di luar hasil investigasi yang telah dilakukan. “Undip siap berkoordinasi dengan pihak manapun untuk menindaklanjuti tujuan pendidikan dengan menerapkan ‘zero bullying’ di Fakultas Kedokteran,” katanya. (ce1)