Berita Bekasi Nomor Satu

Ribuan Ojol Bekasi Suarakan Ketidakadilan

BERKUMPUL : Ratusan Ojek online berkumpul di Hutan Kota, Bekasi untuk melakukan aksi demontrasi di Hutan Kota, Bekasi Kamis (29/8). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ribuan pengendara ojek daring Bekasi Raya mengikuti aksi demonstrasi besar ke Kantor Kementerian Kominfo, Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).

Sekjen Dewan Presidium Koalisi Ojek Daring Nasional Bekasi Raya, Handriko mengatakan, aksi mereka menuntut revisi permenkominfo nomor 1 tahun 2012 tentang tarif pengiriman paket pos komersial.

“Untuk tarif saat ini itu gak jelas, makanya kita pingin ada kejelasan. Karena menurut Permenkominfo itu dikembalikan ke penyedia Layanan dalam hal ini aplikator. Makanya itu terlihat seenaknya,” ucap Handriko saat ditemui di Hutan Kota Bekasi kepada Radar Bekasi, Kamis (29/8).

Hendriko menjelaskan, saat ini potongan tarif yang ditetapkan pihak perusahaan aplikasi tidak jelas. Kondisi ini dirasa para pengemudi ojek online (Ojol) terlalu membebani mereka.

BACA JUGA: Ribuan Ojol Kota Bekasi Merapat ke Jakarta

“Sekitar Rp1.200 sampai Rp1.500 perkilometer. Itu dibawah dari kelayakan. Tapi ada yang gak jelas, tiba-tiba tarifnya itu jadi Rp900,” jelas dia.
Unjuk rasa yang diinisiasi Koalisi ojol Nasional diikuti ribuan pengemudi ojol dan kurir Nasional se Jabodetabek.

“Sekitar 1.500 driver ojol dari kota dan kabupeten Bekasi serta dari wilayah Karawang dan Cikampek,” ucapnya.

Sebelum berangkat, mereka terlebih dahulu berkumpul untuk saling menyatukan tujuan tuntutan hingga rute atau jalur menuju lokasi aksi.

Selain itu sejumlah pengemudi juga kompak mengenakan pita berwarna hijau yang dinilai sebagai simbol bentuk perlawanan untuk melakukan aksi tersebut.

Berdasarkan tarif tersebut, pihaknya menilai tidak layak dan justru merugikan para pengemudi ojol namun sangat menguntungkan aplikator.

BACA JUGA: Potongan Tarif Tak Masuk Akal, Ribuan Ojol Ungkapkan Protes

“Contohnya driver mendapatkan Rp56 ribu itu untuk tujuh barang dari Bekasi ke mangga dua, itu coba bayangin saja,” jelasnya.

Dirinya berharap dari hasil dari tuntutan itu nantinya dapat memberikan tarif yang lebih layak kepada pengemudi ojol tersebut. Sebab tarif yang berlaku saat ini dinilai pihkanha tidak manusiawi.

“Sesuailah, yang kami minta itu Rp3 ribu atau Rp2.500 kek, yang layaklah untuk temen-temen driver, karena sistem ojol itu kendaraan dari kami, handphone kami, kuota kami, bensin kami, perawatan kami, kalau kendaraan rusak kami yang harus mengeluarkan biayanya,” tutupnya.(rez)