Berita Bekasi Nomor Satu

Aksi Bersama Restorasi Bantaran Kali Cikarang

PUNGUT SAMPAH: Tim Baya DLH Kabupaten Bekasi bersama relawan mengangkut sampah saat aksi bersih di aliran Kali Cikarang Kampung Pengkolan Desa Kalijaya Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, Selasa (10/9) pagi. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puluhan orang terlibat dalam kegiatan pembersihan di bantaran Kali Cikarang Kampung Pengkolan Desa Kalijaya Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, Selasa (10/9) pagi.

Mereka saling mencangkul tumpukan tanah yang bercampur dengan sampah plastik dan memasukkan sampah ke dalam karung. Dalam waktu kurang dari satu jam, puluhan karung berisi sampah berhasil dikumpulkan oleh masyarakat, relawan, dan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi.

Selama lebih dari 20 tahun, tanah di samping jembatan Asrama Brigif menjadi tempat pembuangan sampah liar (TPS) oleh masyarakat sekitar. Kekurangan fasilitas tempat pembuangan sampah menjadi penyebab utama, sehingga bantaran Kali Cikarang sering dijadikan TPS liar.

BACA JUGA: Jadwal Perbaikan Bendung Kali Cikarang Belum Dipastikan

“Selama ini kita harus akui bahwa masyarakat membuang sampah di pinggir kali. Tetapi, karena tidak ada tempat pembuangan, kami nggak berani melarang. Kami terpanggil karena selama ini kami juga lalai,” ucap Pembina Komunitas Pinggiran Kali (Kopinkal), Sulaeman (45) saat aksi bersih kali tersebut.

Sejak dua bulan lalu, Sulaeman bersama pemuda, masyarakat sekitar, dan aktivis lingkungan lainnya berupaya merestorasi bantaran Kali Cikarang dengan mengangkut sampah liar yang didominasi oleh sampah rumah tangga.

Mereka juga menanam pohon dan membuat papan peringatan larangan membuang sampah sembarangan. Tidak adanya tempat sampah sementara, sampah kering yang dikumpulkan terpaksa dibakar.

“Upaya kita adalah mengumpulkan sampah kering dan membakarnya. Yang layak jual kita kasih kepada teman-teman yang mempunyai lapak. Saat ini, pokoknya kita melakukan bagaimana sampah-sampah ini dikumpulkan dan dibakar,” ungkapnya.
BACA JUGA: DLH Kabupaten Bekasi Tindaklanjuti Laporan Dugaan Kejahatan Lingkungan

Dengan aksi bersih dan penanaman pohon ini, Sulaeman bersama pemuda Kampung Pengkolan berharap ekosistem bantaran Kali Bekasi yang teduh dapat kembali tercipta.

Mereka juga berharap masyarakat akan lebih sadar untuk membuang sampah di tempat penampungan yang telah dibuat secara sederhana. Sulaeman juga berharap DLH Kabupaten Bekasi dapat menyediakan armada bak sampah sebagai tempat pembuangan sampah masyarakat sekitar.

“Mudah-mudahan dengan adanya gerakan ini, masyarakat bisa membuang sampah dengan lebih tertib dan teratur. Kita minta pemerintah daerah untuk membantu menyediakan fasilitas bak sampah,” ujar Sulaeman.

Di tempat yang sama, Koordinator Wilayah Cikarang Barat DLH Kabupaten Bekasi, Hamid Setiawan, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga bantaran sungai dari sampah liar.
Berdasarkan pengamatannya, kondisi sampah liar di bantaran Kali Cikarang di beberapa titik kini semakin berkurang, menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat.

“Kalau untuk sekarang kayaknya udah lumayan baik dan bersih tidak seperti tahun-tahun lalu. Kita tetap kontrol terus sampah-sampah liar di sungai dan jalan protokol. Setiap hari kita angkut,” imbuh Hamid.

Namun, kondisi jalan yang sempit dan keterbatasan lahan di Kampung Pengkolan membuat armada truk sampah sulit untuk mengangkut sampah rumah tangga.

Hamid memastikan bahwa pihaknya akan terus memfasilitasi tempat pembuangan sampah sementara jika ada lahan yang dapat dijangkau oleh armada truk.

“Di sini kalau mobil door to door agak sulit karena jalannya sempit. Mungkin petugas RT ngambil dari rumah ke rumah pakai gerobak lalu ditaruh di kontainer atau bak yang nanti kita sediakan. Yang penting ada lahan atau tempatnya bisa kita jangkau dengan armada,” tandasnya. (ris)