RADARBEKASI.ID, BEKASI – Calon Bupati Bekasi, Dani Ramdan, menggaungkan program ‘Kartu Kuning Plus’ saat melakoni pertarungan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bekasi 2024.
Ya, ‘Kartu Kuning Plus’ ini menjadi salah satu program unggulan pasangan Dani Ramdan dan Romli HM, untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Bekasi. Program itu bakal direalisasikannya pada kepemimpinan lima tahun kedepan, ketika berhasil memenangkan pertarungan di Pilkada Bekasi.
Hal itu disampaikan Dani Ramdan saat menjadi bintang tamu Podcast Radar Bekasi yang dipandu Redaktur Politik Radar Bekasi, Irwan, Rabu (2/10). Pada kesempatan ini dirinya mengaku, semasa mengemban jabatan sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bekasi 2,5 tahun sudah berhasil menurunkan angka pengangguran cukup signifikan.
Dari yang sebelumnya 10,2 persen, menjadi 8,7 persen. Menurutnya, angka 8,7 persen apabila dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja di Kabupaten Bekasi 2,3 juta, sebenarnya masih cukup besar sekitar 170 ribu.
Berbekal pengalaman 30 tahun sebagai ASN dan di berbagai instansi pemerintah, Dani bertekad untuk terus menekan angka pengangguran di Kabupaten Bekasi hingga sampai di bawah 5 persen.
BACA JUGA: Akhmad Marjuki: Dani Ramdan Maju Pilkada sebagai Kader Golkar
Bagaimana caranya, Dani sudah datang ke pabrik-pabrik, mengecek para pekerja, untuk melihat berapa persen pekerja lokal, dan lain sebagainya. Namun kata Dani, cara itu cukup memakan waktu. Sehingga dirinya menggaungkan ‘Kartu Kuning Plus’.
“Saya ada konsep kartu kuning plus.. Biasanya kalau pencari kerja itu ada kartu kuning, kartu pencari kerja. Saya akan jadikan kartu kuning itu sebagai voucher/kupon, yang ber KTP Bekasi bisa mengakses pelatihan gratis di BLK maupun di LPK swasta yang ada kerjasama dengan pemerintah,” ucap Dani di acara Podcast Harian Radar Bekasi, Rabu (2/10).
Tentunya dalam hal ini, Dani menegaskan, akan melakukan seleksi terlebih dulu kepada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Untuk mencari mana LPK yang baik dan profesional, sebelum ada kesepakatan kontrak kerjasama. Pasalnya, yang menjadi problem saat ini banyak LPK pasang tarif, lalu para pencari kerja harus bayar. Padahal, penyerapan tenaga kerja tidak maksimal. Maka dari itu diperlukan seleksi LPK-LPK yang ada.
“Nanti kita akan seleksi itu, mana yang bagus kita berikan dana, supaya masyarakat yang pertama tidak harus mengeluarkan uang untuk mencari kerja. Kedua, terlindungi dari LPK-LPK bodong yang justru mencari kesempatan dan kesempitan. Ini yang akan kita bereskan. Kartu kuning plus ini salah satu visi misi yang kami usung di lima tahun mendatang,” jelasnya.
BACA JUGA: Jadi Sasaran Kampanye Hitam, Dani Ramdan Fokus Tonjolkan Keunggulan
Dalam kesempatan itu, Dani juga bercerita dimana dirinya mendapat tugas menjadi pimpinan di Kabupaten Bekasi ketika wabah Covid-19 sedang merebak. Dengan posisi sebagai Pj Bupati saat itu, Dani memasang tagline Berani. Dimana, Berani yang merupakan singkatan dari Bekasi Berantas Pandemi. Posisinya sempat digantikan Akhmad Marjuki yang berhasil terpilih ketika pemilihan di DPRD Kabupaten Bekasi.
Pada tujuh bulan kemudian, setelah masa jabatan Akhmad Marjuki berakhir, Dani kembali dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Pj Bupati Bekasi. Pada kedatangannya kembali ini, dirinya memasang tagline ‘Makin Berani’. Dimana, ‘Makin Berani’ ini singkat dari mantapkan kinerja dalam bekerja dan melayani. Sampai akhirnya, tagline ‘Makin Berani’ terus dibawanya saat memutuskan maju di Pilkada 2024 ini.
“Tagline itu terus saya bawa, karena memang itu visi misi saya sendiri. Saya melihat kata-kata Berani itu yang paling pas dengan karakter orang Bekasi. Saya terus bawa Makin Berani ini, sekarang kata Berani itu singkatan dari Bersama Dani dan Romli,” katanya.
Dengan mengusung 3TA, dirinya optimistis mampu memenangkan pertarungan di Pilkada Kabupaten Bekasi. Sebab, masyarakat diakuinya bisa melihat bahwa pasangan Dani-Romli tidak hanya janji belaka, melainkan sudah membuktikan kinerjanya saat mengemban jabatan sebagai Pj Bupati.
“Kita punya 3TA, pertama ‘nyata’, kami itu sudah punya bukti, bukan hanya janji. Kedua ‘merata’, di kami itu ada yang berkopiah ada yang enggak wakilnya, ada yang utara, ada yang selatan, ada mayoritas muslim, ada non juga, pribumi, pendatang, bercampur kalau di kita itu, jadi merata. Ketiga itu ‘danta’ kalau kata orang Bekasi, danta itu artinya, programnya jelas dan bisa dipercaya,” ungkapnya.
“Kami punya lima program, Bekasi makin berani pintar, makin berani sehat, makin berani kerja, makin berani maju, makin berani sejahtera. Di dalamnya ada kegiatan-kegiatan unggulan, salah satunya kartu kuning plus, dan lain sebagainya,” sambung Dani. (pra)