RADARBEKASI.ID, BEKASI – Memasuki tahapan kampanye dan sosialisasi pasangan calon (paslon), tensi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi mulai meningkat. Tim paslon saling melontarkan sindiran terkait hasil survei.
Menanggapi hasil survei, Juru Bicara Tim Pemenangan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe (RIDHO), Ahmad Faisyal Hermawan, meyakini survei itu mencerminkan penilaian masyarakat atas kinerja dan pengalaman pasangan calon yang mereka usung.
“Alhamdulillah hari ini hampir semua lembaga survei pasangan Ridho berada di posisi teratas, berarti yang pertama kerja-kerja Pak Tri Adhianto saat dia menjabat sebagai wakil wali kota, Plt, dan sebagai wali kota diakui oleh masyarakat dan diterima oleh masyarakat luas yang ada di Kota Bekasi,” ujar Faisyal.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi ini juga menilai bahwa pengalaman Harris Bobihoe selama 10 tahun sebagai Anggota DPRD Jawa Barat Dapil Jabar VIII turut mendongkrak hasil survei.
“Makanya ini adalah paket komplit, paket lengkap bahwa yang satu mas Tri pengalaman di bidang eksekutif dan bang Harris di legislatif,” jelasnya.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat ini berpendapat bahwa tanggapan berbeda dari tim paslon lain terkait hasil survei merupakan hal yang wajar. Menurutnya, survei hanya menjadi bagian kecil yang memotivasi untuk bekerja lebih giat.
“Mereka punya lembaga survei, kami juga punya lembaga survei, dan yang pasti kami pun tidak jumawa dengan hasil survei itu,” tukasnya.
BACA JUGA: Tri Adhianto Dorong Sungai Cikeas di Kota Bekasi jadi Destinasi Sport Tourism
Sementara itu, Sekretaris DPD PKS Kota Bekasi, Daradjat Kardono, mempertanyakan hasil survei yang mengunggulkan salah satu paslon. Ia menegaskan bahwa berdasarkan survei internal paslon yang diusungnya, Heri Koswara-Sholihin, posisinya masih seimbang.
“Ya itu kerjaannya dia, ya dia sendiri yang ngutak-ngutik. Hasil survei kita terakhir itu belum ada yang menang, karena kondisinya masih setara, sejajar. Ini survei yang benar, enggak di kutak-kutik. Itu hasil survei dari konsultan kita Polmax,” ungkapnya.
Daradjat juga menyinggung bahwa hasil survei incumbent yang hanya mencapai 51 persen dinilai kurang maksimal dan patut dipertanyakan kinerjanya selama menjabat.
“Kalau incumbent yang sukses harusnya 70-80 persen. Lah ini mah incumbent, bertahun-tahun nangkring, cuma bisa dapat segitu,” sindirnya.
“Sebenarnya banyak keraguan dari masyarakat terhadap kinerja yang bersangkutan selama ini. Kita si tetap optimis, kerja terus, kita uber,” sambungnya sambil tertawa.
Terpisah, Ketua Tim Pemenangan pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni, Dariyanto justru optimistis bahwa jika dilakukan survei terbaru, paslon yang diusungnya akan mengalami peningkatan setelah sosialisasi yang masif.
“Kita sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat, terus di media sosial ditingkatkan. Termasuk tagline-tagline kita agar mudah di ingat sama masyarakat, Jadi banyak hal-hal yang kita sudah lakukan,” katanya.
BACA JUGA: Menang Pilkada Kota Bekasi 2024, Heri-Sholihin Janjikan TKK Jadi PPPK
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bapilu DPD Partai Golkar Kota Bekasi, ini menyampaikan, banyak dukungan-dukungan dari para tinggi dan senior partai kepada paslonnya.
“Dukungan dari Bang Yos, Pak Sutiyoso juga memberikan dukungannya kepada Pak Uu dan Bu Nurul. Dalam waktu dekat ini, mudah-mudahan kita dapat dukungan baru dari Pak Jenderal Kemal,” ungkapnya.
“Kita kan progres yang akan kita dicapai, ada progres mingguan, dua minggu, bulanan, mudah-mudahan sesuai dengan harapan kita. Kita tidak menargetkan berapa persennya, namun tetap harapan kita Pak Uu dan Bu Nurul bisa jadi Walikota dan Wakil Walikota Bekasi yang selanjutnya,” sambung Anggota DPRD Kota Bekasi ini. (pra)