Berita Bekasi Nomor Satu

Industri Mengajar Tingkatkan SDM Berkualitas di Bekasi

SAMPAIKAN MATERI: Dani Ramdan saat menjadi narasumber dalam kegiatan seminar dan diskusi Dunia Pendidikan dan Dunia Industri bertajuk "Industri Mengajar". ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASIInkubator Pentahelix APTISI Korwil IVA Bekasi Karawang bekerja sama dengan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) Jawa Barat, Ikatan Praktisi HRD Kabupaten Bekasi, dan APINDO Jawa Barat, mengadakan seminar dan diskusi bertajuk “Industri Mengajar” yang membahas Dunia Pendidikan dan Dunia Industri.

Kegiatan ini melibatkan 13 perguruan tinggi (PT) dari Kota dan Kabupaten Bekasi. Program Industri Mengajar menjadi jembatan antara perguruan tinggi, industri, dan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompeten sesuai standar industri.

Direktur Inkubator Pentahelix Aptisi Korwil IVA Bekasi Karawang, Yusrodi, menekankan pentingnya peningkatan kualitas dan kompetensi SDM agar sesuai dengan kebutuhan industri.

“Untuk menyesuaikan kebutuhan industri saat ini, SDM harus memiliki kualitas dan kompetensi yang memadai,” ujarnya.

Sementara Ketua IPHRD Kabupaten Bekasi, RR Meilani Aseaningrum, menambahkan IPHRD saat ini beranggotakan HRD dari delapan kawasan industri di wilayah Kabupaten Bekasi.

“Ada delapan kawasan industri di Kabupaten Bekasi saat ini sudah masuk dalam keanggotan IP-HRD,” terangnya.

Menurut Meilani, link and match dunia industri dan pendidikan, saat ini adalah salah satu hal yang harus dihadapi diera globalisasi, untuk memperkuat persaingan SDM.

“Hadirnya IP-HRD ini, untuk mempersiapkan perguruan tinggi agar dapat menyesuaikan kurikulum sesuai kebutuhan industri, bukan hanya mempersiapkan prestasi akademik, tetapi juga keterampilan (hard skill) dan karakter (soft skill)” ucapnya.

Lanjut Meilani, persiapan tersebut harus dilakukan sejak dini sebelum memasuki dunia industri.

“Dalam proses rekrutmen, kami harus menemukan pekerja yang dapat memiliki kemampuan problem solving, dan sejak dini harus multitalent, karena kemampuan akademik saja tidak cukup,” bebernya.

BACA JUGA: Perguruan Tinggi Izinkan Kampanye Calon Kepala Daerah Sesuai Aturan

Sedangkan Wakil Sekretaris APINDO Kabupaten Bekasi, Dewi Christiani mengungkapkan, bahwa dunia pendidikan harus cepat mengikuti perubahan di dunia industri.

“Perkembangan teknologi sangat mengancam kebutuhan SDM. Saatnya program studi diikuti dengan keterampilan teknis, otomasi (robotic), dan Artificial Intelligence (AI) bagi mahasiswa,” imbuhnya.

Menurut Dewi, perguruan tinggi sudah harus mempersiapkan mahasiswa dengan standar-standar keilmuan industri, melalui sertifikasi keterampilan, sertifikasi industri secara operasional seperti ISO, halal, K3, perjanjian kerjasama.

“Ini dilakukan agar mahasiswa memahami betul antara dunia pendidikan dan dunia kerja, industri menjadi laboratorium dunia pendidikan,” bebernya.

Dewi menuturkan, saat ini ada sekitar 400 lebih perusahaan di bawah APINDO Kabupaten Bekasi, siap bekerjasama dengan perguruan tinggi, untuk meningkatkan daya mutu pendidikan.

Hadir sebagai praktisi kebijakan publik, Dani Ramdan, menilai bahwa Kabupaten Bekasi berhasil menurunkan pengangguran, dengan terbentuknya tim koordinasi percepatan penanggulangan pengangguran daerah.

“Keberadaan Tim Koordinasi Percepatan Penanggulan Pengangguran Daerah IPHRD Kabupaten Bekasi, angka pengangguran turun secara bertahap dari 12 persen ke 8 persen. Kini kawasan industri telah menjadi wisata Industri, selain itu kawasan industri di Kabupaten Bekasi juga telah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pendidikan,” tandas Dani.

Diakuinya, saat ini perguruan tinggi dapat melakukan penelitian di daerah kawasan industri, dalam mengembangkan pendidikan dengan inovasi dan kreativitas akademik.

“Peluang ini menjadi tantangan kedepan dunia industri, bukan saja sarana untuk mendapatkan lapangan kerja, tetapi industri juga menjadi mitra strategi perguruan tinggi,” imbuh Dani.

Adapun Ketua FKLPID Jawa Barat, Benny Tunggul, berharap bahwa untuk mengatasi masalah pengangguran di Kota dan Kabupaten Bekasi, pihaknya akan melakukan pelatihan kompetensi 500 mahasiswa di Balai Latihan Kompetensi Jawa Barat, dalam mempersiapkan memasuki dunia industri.

“Setiap peserta akan mendapat pemagangan, sehingga memiliki pengalaman kerja. Kedepan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga bakal mempersiapkan Peraturan Gubernur (Pergub), setiap pencari kerja haruslah memiliki sertifikat kompetensi dari BLK untuk memasuki dunia industri,” pungkasnya. (dew)