RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mencatat hasil efisiensi keuangan daerah sebesar Rp127 miliar. Langkah efisiensi ini dilakukan di tengah kondisi keuangan daerah yang mengalami ketidakseimbangan antara pendapatan dan belanja.
“Hasil efisiensi ada sekitar Rp127 miliar,” ujar Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang.
Ia memastikan bahwa keuangan daerah tetap stabil berkat langkah efisiensi anggaran tersebut. Selain itu, pihaknya juga berencana menggandeng sektor swasta untuk turut serta dalam pembangunan Kabupaten Bekasi.
“Kami akan mengajak dengan sejumlah pihak pihak untuk turut serta membangun Kabupaten Bekasi,” ucapnya.
Ade menegaskan pentingnya penghematan guna memastikan ketersediaan anggaran yang cukup. Namun, ia menjamin bahwa keterbatasan anggaran tidak akan berdampak pada pelayanan publik maupun kelangsungan pembangunan.
“Memang harus ada penghematan karena itu pun amanat dari pemerintah pusat seperti apa. Namun kami pastikan pembangunan tetap berjalan, program-program kepada masyarakat juga tetap terlaksana,” kata Ade.
Ancaman defisit ini muncul akibat ketidaksinkronan antara belanja daerah dan pendapatan. Bahkan sempat beredar wacana pengajuan pinjaman oleh pemerintah daerah untuk menstabilkan keuangan. Namun, rencana tersebut langsung dibantah oleh Bupati Ade.
“Ya buktinya sampai sekarang kami tidak mengajukan, semuanya masih berjalan seperti biasanya,” ucap Ade.
Potensi defisit tersebut berawal dari kesalahan perkiraan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) tahun 2024 yang dicantumkan dalam APBD 2025. Awalnya, SiLPA 2024 diperkirakan mencapai Rp700 miliar.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD), Hudaya, menyampaikan bahwa kondisi keuangan saat ini menuntut pemerintah daerah untuk fokus pada skala prioritas. Meski begitu, ia memastikan anggaran untuk kebutuhan penting seperti gaji PPPK pada bulan depan masih dalam tahap aman.
Saat ini, kas daerah tercatat sekitar Rp70 miliar. Hudaya menyebutkan jumlah tersebut akan terus bertambah seiring masuknya pendapatan dari pajak dan retribusi daerah setiap hari.
“Hitungan kami, masih ada sekitar Rp70 miliar di kas. Tapi kan pendapatan masuk setiap hari. Kami yakin kondisinya masih dalam koridor aman,” ujarnya. (and)