RADARBEKASI.ID, BEKASI – Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jawa Barat 2025 di khususnya pada tahap pertama pendaftaran mengalami gangguan teknis yang cukup serius. Gangguan terutama terjadi pada sistem server yang digunakan untuk pendaftaran online.
Pengawas Cabang Dinas (KCD) Wilayah III Jawa Barat, Rojali, mengakui bahwa permasalahan server memang bukan hal baru. Namun, kondisi tahun ini dinilai lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Persoalan server kami alami hampir setiap tahun, tapi untuk tahun ini cukup parah, karena sampai hari kedua saja servernya masih lemot,” ujar Pengawas KCD Wilayah III Jabar, Rojali, kepada Radar Bekasi.
Ia menjelaskan bahwa lambatnya kinerja server telah dilaporkan kepada pemerintah pusat untuk segera dilakukan perbaikan. Namun, pihaknya di daerah tidak bisa berbuat banyak selain menunggu tindakan dari pusat.
“Masalah server ini sudah kami laporkan dan hanya bisa menunggu, sebab tidak banyak yang bisa dilakukan,” ucapnya.
Kondisi ini berdampak langsung pada proses pendaftaran siswa. Hingga hari kedua pelaksanaan, jumlah data pendaftar yang berhasil diunggah ke sistem masih jauh dari target.
“Kalau sudah memasuki hari kedua pendaftaran SPMB, biasanya sudah ada sekitar 200 data yang masuk dari berbagai sekolah, tapi tahun ini baru sekitar 186 data yang sukses diupload,” tuturnya.
Ia berharap kondisi server dapat membaik di hari-hari berikutnya agar calon peserta didik tidak mengalami kesulitan saat mengunggah dokumen persyaratan.
“Pendaftaran SPMB ini kan dibuka sampai dengan tanggal 16, masih ada waktu, dan harapan kami, di hari ketiga server sudah bisa digunakan dengan normal,” pinta Rojali.
Selain server lemot, Rojali menyebut sejumlah kendala teknis lainnya yang dialami calon siswa.
Di antaranya akun yang tidak bisa disinkronkan akibat perubahan password, serta kesulitan dalam membuat akun baru, terutama bagi pendaftar dari luar daerah atau siswa yang baru mendaftar tahun ini meski telah lulus tahun lalu.
“Ada juga akun yang nggak bisa sinkron, karena mereka ganti password, sedangkan bagi pendaftar dari luar daerah yang belum punya akun, kesulitan untuk membuatnya,” terang Rojali.
Dia mengakui, kendala tersebut akan menjadi sebuah catatan penting untuk dilakukan evaluasi, dengan harapan kedepan server yang digunakan bisa lebih stabil dan juga disiapkan satu petugas khusus untuk membuat akun.
“Kalau bisa, tahun depan diganti saja provider-nya, biar gak lemot lagi server-nya. Terus disiapkan satu petugas untuk pembuatan akun, karena ada juga siswa yang lulus tahun lalu, baru mendaftar SPMB tahun ini, tapi sulit untuk membuat akun, dan itu harus dibuat oleh KCD Wilayah III,” tandas Rojali.
Sementara itu, Panitia SPMB SMKN 15 Kota Bekasi, Dhani Irawan, mengatakan banyak calon siswa dan orangtua yang datang langsung ke sekolah karena kesulitan mengakses laman pendaftaran daring.
“Banyak juga yang datang langsung ke sekolah, namun malah kecewa karena servernya lemot, jadi anak-nya tidak bisa mendaftar SPMB,” bebernya.
Ia menambahkan bahwa di hari pertama pendaftaran, masalah jaringan sangat mengganggu. Banyak peserta yang bahkan tidak bisa login, dan yang berhasil masuk pun gagal saat mengunggah dokumen.
“Di hari pertama kendalanya cukup parah, karena nggak bisa login, ada yang bisa masuk tapi gagal saat mengupload berkas,” ungkap Dhani.
Hal serupa juga terjadi di hari kedua. Mulai pukul 08.00 WIB hingga menjelang siang, banyak calon siswa yang masih gagal mengakses sistem.
“Hari kedua, ada beberapa dokumen yang bisa di upload, tapi harus menunggu lama, dan servernya belum juga stabil,” pungkasnya. (dew)