RADARBEKASI.ID, DOHA – Robert Lewandowski cs sudah tersingkir di babak 16 besar.
Namun, keputusan FIFA (16/12/2022) akhirnya memastikan Polandia masih akan tampil di partai final yang berlangsung di Lusail Stadium malam ini.
Bukan tim nasionalnya. Melainkan korps wasit yang memimpin pertandingan.
Ya, FIFA menetapkan wasit asal Polandia Szymon Marciniak bertugas di partai puncak antara Argentina kontra Prancis.
Wasit 41 tahun itu pun tercatat sebagai wasit Polandia pertama yang dipercaya memimpin final Piala Dunia sepanjang sejarah.
Wasit yang memiliki lisensi FIFA sejak 2011 tersebut bakal ditemani dua asisten yang juga berasal dari Polandia. Mereka adalah Pawel Sokolnicki dan Tomasz Listkiewicz.
’’Memimpin final Piala Dunia seperti mimpi bagiku,’’ ucap Marciniak dilansir situs resmi FIFA.
Final itu akan menjadi laga ketiga yang dipimpin wasit berkepala plontos tersebut selama Piala Dunia Qatar.
Dua laga sebelumnya yang dia pimpin juga melibatkan Argentina dan Prancis.
Saat itu dia memimpin laga Prancis melawan Denmark di fase grup dan duel Argentina melawan Australia di babak 16 besar.
’’Ini bukan hanya kebanggaan bagi diriku pribadi. Namun, juga kebanggaan bagi timku. Karena ini bukan hanya hasil dari kerja keras seorang Szymon Marciniak. Melainkan semua anggota timku,’’ tambahnya.
Ini menjadi Piala Dunia kedua Marciniak sebagai korps wasit. Dia juga turun pada Piala Dunia 2018 di Rusia.
Kariernya sebagai pengadil sudah sangat panjang.
Salah satunya, memimpin partai semifinal Liga Champions Eropa musim lalu antara Liverpool kontra Villarreal pada leg pertama.
Menariknya, sebelum menjadi wasit, Marciniak ternyata juga pernah menjadi pemain sepak bola di klub lokal Polandia, Wisla Plock.
Dia pindah haluan sebagai wasit setelah mengalami satu peristiwa. Yakni, mendapat kartu merah di salah satu laga.
Dia bercerita, saat itu dirinya tidak terima dan sampai mengajak berdiskusi sang wasit seusai pertandingan.
Di momen tersebut, ada perkataan dari wasit itu yang membuatnya tertantang untuk pindah haluan menjadi seorang wasit.
’’Saat itu dia berkata, ’Jika kamu kira ini pekerjaan mudah, cobalah sendiri’. Saat itu aku berkata dalam hati, kenapa tidak,’’ tuturnya.
’’Aku lantas mengambil pelatihan dan mulai menggeluti profesi ini. Kini aku bersyukur. Jika tidak karena kartu merah itu, mungkin aku tidak menjadi seperti saat ini,’’ cerita Marciniak. (jpc)