RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi mencatat sepanjang tahun 2022, peristiwa kebakaran mencapai 225 kasus. Kondisi itu diklaim menurun dari tahun sebelumnya sebanyak 254 kasus.
Kasi Komunikasi dan Investigasi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Heri Kurnianto menjelaskan saat ini wilayah yang paling tinggi terjadinya kebakaran berada di Kecamatan Bekasi Selatan, dan penyebabnya yaitu arus pendek listrik.
“Di sekitaran wilayah Bekasi Selatan yang tinggi. Karena penyebab kebakaran di wilayah itu korsleting listrik, begitu juga mobilitas penduduknya yang padat, mobilitas pekerjaan-pekerjaan diluar yang membuat masyarakat kurang memperhatikan hal tersebut, seperti meninggalkan rumah saat bekerja,” jelasnya
Adapun kata Heri, berkurangnya kasus kebakaran tahun 2022, karena masyarakat mulai sadar dalam pencegahan bila terjadinya kebakaran.
“Masyarakat sekarang sudah mulai sadar dan dari bidang pencegahan pun terus menyampaikan informasi berkaitan dengan pencegahan pemadaman kebakaran baik dari tingkat sekolah, perusahaan, rumah sakit ataupun bentuk usaha-usaha lainnya,” ungkapnya
Menurut Hari, penggunaan daya listrik yang tidak diketahui masyarakat hingga melebihi kapasitas dapat menyebabkan korsleting.
“Ya itu balik lagi ke masyarakat dimana pengetahuan yang belum semuanya paham, terutama dalam penggunaan listrik yang dayanya lebih besar. Terus penggunaan jangka usia kabel listriknya yang turut mempengaruhi,” paparnya
Lanjut Heri, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi berkaitan dengan pemadaman api.
“Kemudian tahun ini kita juga kan akan mendorong pembentukan Galakar, relawan yang ada di wilayah kelurahan,” paparnya (rez).