Berita Bekasi Nomor Satu

Sistem Pangan dan Gizi Berkelanjutan  

Oleh: Wenni Hadijah

Mahasiswi Program Studi Magister (S2) Teknologi Pangan, Fateta, IPB

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pentingnya memahami bagaimana sistem pangan dapat memengaruhi kesehatan manusia dan planet kita. Dengan menghasilkan sistem pangan berkelanjutan yang menyediakan pangan sehat bagi manusia. Saat ini banyak ketidakseimbangan dalam pola makan yang menyebabkan masalah kesehatan.

Pola konsumsi yang berubah menyebabkan masyarakat mengalami malnutrisi seperti kekurangan vitamin dan mineral, stunting, wasting dan obesitas. Malnutrisi terjadi karena perubahan gaya hidup sehingga membuat pola konsumsi berubah menjadi tinggi gula, lemak dan natrium.

Malnutrisi terjadi karena perbedaan tingkat status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan. Masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan gizi seimbang sehingga mencegah terjadinya malnutrisi. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama dapat menghambat terjadinya malnutrisi pada anak-anak.

Peran pemerintah dibutuhkan dalam mencegah malnutrisi seperti memberikan kebutuhan vitamin dan mineral kepada anak-anak dengan melakukan imunisasi secara gratis, memberikan prioritas hak, kekuasaan dan kedaulatan dalam kebijakan pangan kepada masyarakat yang terkena dampak malnutrisi.

Sedangkan jika dilihat dari perspektif geografis, kurangnya makanan yang terjangkau sehingga secara tidak langsung mempengaruhi rumah tangga berpenghasilan rendah. Upaya seperti melakukan pembagian makanan sehat bertujuan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi keluarga miskin.

Akan tetapi tidak semua lapisan masyarakat mendapatkan hal tersebut membuat masyarakat berpenghasilan rendah mengambil langkah untuk meningkatkan pembelian makanan dengan bermitra dengan petani lokal. Peristiwa tersebut menunjukkan ketidaksetaraan yang semakin besar dalam kesehatan dan gizi.

Meski sudah ada panduannya, namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum mengikuti petunjuk diet pangan sehat. Padahal dengan mengikuti pola diet pangan yang sehat, dapat mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh perubahan sistem pangan akibat iklim. Karena sampai sekarang, iklim masih menjadi salah satu tantangan yang sulit diprediksi maupun dikendalikan oleh manusia.

Oleh karena itu, salah satu cara untuk menanggulangi perubahan sistem pangan oleh iklim adalah melalui pola diet yang disesuaikan sehingga nutrisinya dapat tetap tercukupi meski hasil pertanian yang dihasilkan akibat perubahan iklim juga berubah.

Pola makan yang baik dapat dicapai dengan sistem pangan dan faktor ekonomi masyarakat yang adil dan setara. sistem pangan perlu dikelola dan diatur untuk meningkatkan nilai gizi dan kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya. Melalui berbagai faktor yang telah diupayakan, masih banyak terjadi kegagalan dalam cara memproses, mendistribusikan, memasarkan dan mengkonsumsi pangan.

Cara untuk penyetaraan angka konsumsi yang merata dengan gizi yang baik dilakukan dengan menurunkan harga dan menciptakan pertumbuhan konsumsi masyarakat yang jauh lebih baik. Perubahan sistem pangan tidak akan terjadi tanpa adanya perubahan persepsi masyarakat, pola pikir dan asumsi.

Pada saat kasus Covid-19, banyak terjadi perubahan persepsi masyarakat yang mencari pangan yang bergizi baik demi mencegah terpapar virus tersebut. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat dapat merubah persepsinya jika sudah sangat dibutuhkan akan tetapi jika masih dalam keadaan baik-baik saja masyarakat terkesan acuh dengan kecukupan gizinya. (*)