RADARBEKASI.ID, BEKASI – Layanan transportasi kereta cepat pertama di Indonesia, yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, akan segera beroperasi secara resmi. Kereta cepat ini nantinya akan menghubungkan Jakarta dan Bandung dengan waktu tempuh 30-45 menit saja.
PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berkomitmen untuk menghadirkan jaringan di sepanjang jalur yang dilalui. Selain itu, XL Axiata juga memastikan ketersediaan layanan di seluruh stasiun pemberhentian yaitu Stasiun Halim di Jakarta Timur, Stasiun Karawang di Kabupaten Karawang, Stasiun Padalarang di Bandung Barat, hingga Stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung.
“Perusahaan tentunya menyambut baik hadirnya sarana transportasi massa yang mampu menghubungkan Jakarta dan Bandung secara cepat. Kereta cepat ini dihadirkan untuk menunjang tingginya mobilitas masyarakat di kedua kota besar tersebut. Sejak setahun belakangan ini, kami pun secara rutin melakukan pengecekan kualitas layanan jaringan XL Axiata di sepanjang jalur dan stasiun yang dilalui. Sejauh ini, kami pastikan bahwa jaringan dan layanan XL Axiata telah tersedia di sebagian besar jalur yang dilalui, termasuk di seluruh stasiun pemberhentiannya sendiri,” ujar Plt. Group Head Technology Strategy & Assurance XL Axiata, Tetra Siti Sarah.
Tetra menambahkan, karena sebagian jalur kereta cepat berada di area rural, jauh dari lokasi pemukiman penduduk, dan merupakan jalur yang sama sekali baru, maka di sejumlah titik XL Axiata masih perlu meningkatkan kualitas jaringannya. Peningkatan kualitas jaringan akan terus XL Axiata lakukan seiring dengan semakin dekatnya operasional kereta cepat.
Menurutnya, kenyamanan pelanggan di sepanjang jalur kereta menjadi prioritas perusahaan. Apalagi, kereta cepat diprediksi akan menjadi sarana penunjang mobilitas masyarakat, yang tentu juga membutuhkan kenyamanan akses data saat berada di dalam kereta.
“Saat ini, seluruh rute layanan kereta cepat Jakarta-Bandung telah terlayani oleh lebih dari 520 BTS 4G. Jaringan XL Axiata di seluruh provinsi Jawa Barat terdapat lebih dari 28.700 BTS dengan mayoritas merupakan BTS 4G. Sementara itu, di provinsi DKI Jakarta sendiri terdapat lebih dari 10.200 BTS, dengan mayoritas merupakan BTS 4G,” pungkasnya. (oke)