RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi, Ika Indah Yarti, menegaskan pihaknya terus memantau harga bahan pokok di pasar tradisional guna menjaga kestabilan harga bagi masyarakat.
Menurut Ika, kenaikan harga saat ini bukan disebabkan oleh program Makanan Bergizi Gratis (MBG), melainkan dipengaruhi faktor nasional seperti cuaca ekstrem, distribusi logistik, dan kebijakan transportasi.
“Ini bukan karena program MBG. Kota Bekasi bukan daerah produksi, jadi apa yang menjadi kebijakan pusat, kami harus mendukung. Tapi kami tetap punya peran untuk menyeimbangkan harga di daerah,” ujarnya di Pemkot Bekasi, Rabu (8/10).
Ika menambahkan, Disperindag juga telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan pasokan pangan ke Kota Bekasi tetap lancar.
“Kami terus melakukan monitoring terhadap kenaikan harga. Harapannya masyarakat bisa merasakan kestabilan harga, dan situasi ini tidak berlangsung lama,” katanya.
Ia menjelaskan, aturan baru transportasi, seperti larangan overload, turut memengaruhi distribusi barang. Meski begitu, Disperindag membuka peluang bagi pemasok dari luar daerah agar bisa memasok pasar di Bekasi tanpa batasan waktu.
“Dengan langkah ini, kami berharap Bekasi ke depan tidak hanya menjadi daerah konsumsi, tapi juga bisa berkembang menjadi daerah produksi bahan pangan,” pungkas Ika. (adv)











