Berita Bekasi Nomor Satu

Bosch Bangun Fasilitas Manufaktur Baru di Cikarang, Gantikan Pabrik Lama

Upacara peletakan batu pertama pembangunan fasilitas manufaktur terbaru Bosch di kawasan industri Deltamas Industrial Estate, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Rabu (19/11). FOTO: EKO ISKANDAR/RADAR BEKASI 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perusahaan penyedia teknologi dan layanan global terkemuka, Bosch, melakukan pembangunan fasilitas manufaktur terbaru di kawasan industri Deltamas Industrial Estate, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Pembangunan pabrik ini ditandai dengan upacara peletakan batu pertama, Rabu (19/11).

Dibangun di atas lahan seluas 82.000 meter persegi, fasilitas manufaktur ini akan dikembangkan secara bertahap untuk memperluas kapasitas produksi Bosch di Indonesia. Fasilitas terbaru ini menggantikan pabrik lama yang memproduksi komponen otomotif dan perangkat elektronik.

Tahap pertama ditargetkan rampung pada kuartal pertama 2027, dengan investasi awal sekitar 25 juta Euro. Pabrik baru ini tidak hanya lebih luas, tetapi juga akan memproduksi electronic control units (ECUs), engine cooling fans (ECF), serta produk teknologi bangunan, sekaligus berperan sebagai pusat lokalisasi dan penguatan ekosistem industri Indonesia.

“Indonesia merupakan pemain penting dalam strategi bisnis global Bosch. Pasar mobilitas yang kuat dan basis konsumen yang besar menjadi daya tarik utama bagi kami, ditambah lagi dengan tenaga kerja yang dinamis, melek teknologi, serta ekonomi yang tangguh,” ujar President of Bosch for Region Asia Pacific South (Southeast Asia and Oceania), Vijay Ratnaparkhe.

Ia menambahkan, tujuan perusahaan ialah mempercepat pertumbuhan di Indonesia untuk membantu Bosch memperluas jejak global sekaligus menyeimbangkan portofolio regional.

“Fasilitas manufaktur baru ini mendukung rencana kami dengan pendekatan produksi local-for-local. Hal ini akan membantu bisnis Bosch menjadi lebih lincah dalam merespons perubahan permintaan pelanggan serta menangkap peluang pertumbuhan,” imbuhnya.

Fasilitas ini akan menjadi pabrik pertama Bosch di Indonesia yang menerapkan konsep modular. Konsep ini memungkinkan berbagai unit bisnis dari sektor usaha Bosch yang berbeda, dengan beragam proses produksi dan teknologi, dapat beroperasi secara bersamaan dalam satu lokasi.

“Fasilitas ini tidak hanya merepresentasikan perluasan kapasitas, tetapi juga transformasi dalam cara kami beroperasi di Indonesia. Unit bisnis kami akan dapat dengan mudah dan cepat membangun serta memperluas lini produksinya sesuai dengan permintaan pelanggan. Kami yakin pabrik ini akan membuka peluang dan mendorong pertumbuhan di seluruh sektor bisnis Bosch,” papar Managing Director Bosch Indonesia, Pirmin Riegger.

Pirmin menambahkan, seluruh operasional pabrik ini akan dikelola oleh talenta lokal. Setelah sepenuhnya berkembang, Bosch akan berinvestasi dalam membangun kompetensi teknis bagi talenta lokal di bidang teknologi manufaktur, sebagai bagian dari dukungan kami untuk memperkuat kapabilitas nasional. Setelah rampung, fasilitas ini juga akan menawarkan opsi penyewaan bagi mitra eksternal, sehingga memastikan pemanfaatan sumber daya yang efisien sesuai kebutuhan di tingkat lokal.

Sementara, Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian, Setia Diarta menyampaikan pembangunan pabrik ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap potensi Indonesia sebagai pusat manufaktur.

“Kami berharap Bosch terus menjadi mitra strategis dalam meningkatkan penguatan industri nasional dan mendukung transformasi ekonomi yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing tinggi, sehingga meningkatkan tingkat kandungan lokal dalam negeri pada program LCEV dengan fokus pada komponen berteknologi pada kendaraan bermotor,” ujarnya.

Investasi Bosch sejalan dengan kinerja positif sektor manufaktur Indonesia. Pada Triwulan III 2025, sektor industri pengolahan nonmigas tumbuh 5,54 persen YoY, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen. Kontribusi sektor ini terhadap PDB mencapai 17,39 persen, dengan penyerapan tenaga kerja 20,31 juta orang. Ekspor manufaktur Januari–September 2025 tercatat USD 60,25 miliar, setara 81 persen dari total ekspor nasional.

Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ralf Beste, menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Jerman sebagai mitra strategis.

“Dengan potensi ekonomi yang terus berkembang dan demografi muda yang dinamis, kedua negara memiliki peluang besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya. (oke)