RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi mulai mengakselerasi langkah besar dalam merevitalisasi tata kota sebagai bagian dari transformasi menuju smart city.
Sejumlah program prioritas kini berjalan paralel, mulai dari penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH), peremajaan trotoar, hingga penataan utilitas seperti jaringan kabel udara melalui sistem ducting.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menegaskan bahwa revitalisasi ini merupakan upaya jangka panjang untuk menjadikan Bekasi sebagai kota modern yang aman, nyaman, dan manusiawi bagi warganya.
“Ducting ini utamanya berkaitan dengan estetika dan upaya meminimalisir potensi kecelakaan. Dalam beberapa kasus, kabel yang semrawut bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Karena itu, perlu ada langkah strategis dan percepatan agar Bekasi menjadi kota yang modern dan aman bagi warganya,” ujar Tri, Rabu (3/12).
Penataan kabel menjadi salah satu fokus utama pemerintah menyusul keluhan warga terkait kabel udara yang semrawut dan membahayakan aktivitas masyarakat.
Sistem ducting, yang menempatkan kabel fiber optik di bawah tanah, dinilai sebagai solusi yang paling efektif dan berkelanjutan.
Tri memastikan bahwa proyek infrastruktur telekomunikasi tersebut tidak membebani APBD Kota Bekasi.
“Proyek ducting ini tidak menggunakan dana dari APBD,” tegasnya.
Untuk tahap awal, nilai investasi proyek ducting diperkirakan mencapai Rp180 miliar. Pembangunan infrastruktur dasar akan dilakukan di kawasan prioritas seperti Medansatria, Bekasi Barat, dan Bekasi Utara sebelum diperluas ke seluruh wilayah kota.
Sebagai pelaksana, Pemerintah Kota Bekasi menggandeng BUMD PT Mitra Patriot.
Direktur Utama PT Mitra Patriot, David Rahardja, menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung pembangunan kota yang lebih tertata.
“Proyek ducting ini adalah wujud nyata komitmen kami. Kami menyediakan fasilitas penempatan kabel telekomunikasi, khususnya fiber optik, yang ditanam di bawah tanah. Ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan inisiatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bekasi,” tutur David.
PT Mitra Patriot juga tengah menyiapkan proses administrasi teknis dan pemilihan mitra. Tahapan lelang mitra ditargetkan mulai berlangsung pada Desember 2025 atau paling lambat Januari 2026.
“Kami menargetkan proses pemilihan mitra dimulai pada Desember 2025 atau selambat-lambatnya Januari 2026,” jelasnya.
Setelah itu, proyek akan memasuki tahap penandatanganan kerja sama dan pelaksanaan konstruksi.
“Penandatanganan perjanjian kerja sama dan peletakan batu pertama (groundbreaking) direncanakan pada Februari atau paling lambat Maret 2026,”pungkasnya (rez)











