RADARBEKASI.ID, CIKARANG– Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) meresmikan pemasangan atap panel surya terbesar dalam fasilitas produksi yang berlokasi di Cikarang Barat Kabupaten Bekasi.
Panel surya ini diletakkan di area atap fasilitas produksi Coca Cola Amatil Indonesia seluas 72 ribu meter persegi dengan nilai pemasangan atap panel surya sebesar 5,8 juta dolar AS (Rp87 miliar).
Turut hadir dalam acara peresmian instalasi atap panel surya Coca-Cola Amatil Indonesia, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia & PNG, Kadir Gunduz, Selasa (30/9). Turut hadir secara virtual Managing Director Coca-Cola Amatil, Alison Watkins.
Kadir Gunduz mengatakan bahwa panel ini dapat menghasilkan 9,6 juta kWh listrik per tahun, jumlah yang dibutuhkan untuk dapat mengurangi emisi karbon sebesar 8,9 juta kilogram per tahun.
“Keberlanjutan (Sustainability) merupakan bagian inti model bisnis kami, dimulai dari cara kami mendapatkan bahan baku dan produk manufaktur, hingga ke cara kami berkomunikasi sebagai brand dan dalam mengelola karyawan kami,” ujar Gunduz, dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut dikatakan, inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Coca-Cola Amatil Indonesia dalam mendukung komitmen pemerintah dalam mengurangi dampak pemanasan global dan emisi dengan cara pemenuhan minimal 60 persen energi perusahaan berasal dari sumber energi terbarukan dan rendah emisi.
“Inisiatif ini mendukung ambisi pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (greenhouse gas /GHG) sebanyak 29% atau setara dengan 314 juta ton karbondioksida hingga 2030, juga kontribusi kami terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” tuturnya.
Pihaknya percaya bahwa energi terbarukan merupakan salah satu cara paling efektif dalam mengatasi perubahan iklim dan mencegah efek terburuk dari meningkatnya suhu bumi. Tentunya ini sejalan dengan langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia saat ini.
“Dengan ini, kami akan dapat meninggalkan warisan positif dan memastikan dampak minimal terhadap lingkungan dan dunia yang kita tinggali,” tukasnya.
Managing Director Coca-Cola Amatil, Alison Watkins menyebutkan bahwa Coca-Cola Amatil semakin dekat dengan tujuan keberlanjutan tahun 2020 dan berharap pencapaian ini akan menjadi inspirasi bagi bisnis lain di Indonesia untuk melanjutkan, atau memulai, energi terbarukan dan tujuan efisiensi energi mereka sendiri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengapresiasi pembangunan atap panel surya tersebut. Menurutnya, langkah Coca-Cola Amatil Indonesia ini mampu membantu upaya pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, yang selaras dengan fokus Amatil Indonesia dalam pengembangan energi baru terbarukan.
“Penggunaan atap solar panel di fasilitas pabrik Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) ini menjadi salah satu bentuk pemanfaatan sumber energi terbarukan yang akan mendukung perwujudan komitmen Pemerintah yang telah dituangkan melalui Kebijakan Energi Nasional tersebut,” ujar Airlangga.
Airlangga menjelaskan saat ini pemerintah memang sedang mendorong kontribusi energi baru terbarukan alias renewable energy menjadi sebesar 23% di tahun 2025, yang akan ditingkatkan setiap tahunnya. “Dan apa yang dilakukan di sini di mana bisa mengurangi emisi gas kaca sebesar 314 juta ton. Ini adalah sesuatu yang luar biasa, seperti yang tadi disampaikan oleh Ibu Alison bahwa ini sama saja dengan penghematan 7.000 kendaraan yang dikendarai selama 1 tahun,” ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berharap penggunaan solar panel sebagaimana yang dilakukan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia dapat diikuti oleh perusahaan lainnya di Jawa Barat. (oke)