RADARBEKASI.ID, SUKOHARJO – Sunardi, terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 di Sukoharjo, Jawa Tengah dipastikan seorang dokter. Sunardi tercatat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo.
Hal ini diakui oleh Ketua IDI Sukoharjo dr Arif Budi Satria. “Betul, beliau aktif berpraktik sebagai dokter. Anggota IDI, bukan aktif di kepengurusan,” kata Arif Budi Satria kepada wartawan, Jumat (11/3).
Arif menyatakan, organisasinya yang mengambil langkah selanjutnya menyikapi ada anggotanya yang terlibat aksi terorisme
“Nanti saja langsung ya (penjelasan lebih lanjut). Ini kebetulan baru beres menangani pasien COVID di ICU. Ini sebentar lagi meluncur ke Sukoharjo,” kelitnya.
seperti diketahui, Sunardi tewas setelah ditembak aparat kepolisian. Sunardi terpaksa ditembak karena menolak untuk ditangkap.
Saat akan ditangkap, Sunardi dilaporkan menabrak kendaraan warga serta melukai dua petugas. Sunardi sempat dilarikan ke Rumah Sakit, namun nyawanya keburu lepas.
“Dikarenakan situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat, sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis (10/3).
Versi polisi, Sunardi merupakan sosok yang menjabat sebagai amir atau pimpinan di jaringan Jamaah Islamiyah di kawasan tersebut.
“Yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai Amir Khidmat,” terang Ramadhan.
Sunardi juga aktif dalam lembaga kemanusiaan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI). Kelompok ini diduga merupakan organisasi sayap Jamaah Islamiyah yang membantu pergerakkan aktivitas teror. (wsa)