Berita Bekasi Nomor Satu

Pemkot Minta Operasional Bus Dibatasi

PENUMPANG: Warga beraktivitas di Terminal Induk Bekasi, belum lama ini. Pemkot minta operasional bus di Terminal Bekasi dibatasi agar tidak ada lonjakan penumpang ditengah pandemi Covid-19.
PENUMPANG: Warga beraktivitas di Terminal Induk Bekasi, belum lama ini. Pemkot minta operasional bus di Terminal Bekasi dibatasi agar tidak ada lonjakan penumpang ditengah pandemi Covid-19.RAIZA SEPTIANTO/RADAR

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi meminta operasional bus di terminal induk maupun terminal DAMRI Kayuringin dibatasi. Upaya ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengungkapkan usai melihat langsung Terminal Induk Bekasi beberapa waktu lalu, aktivitas penumpang masih cukup tinggi. Terutama, penumpang yang transit untuk bertolak keluar pulau Jawa.

“Jadi kalau dari Majalengka, Subang, Purwakarta, mereka biasanya masuk Bekasi baru ke arah Sumatera,” ungkapnya kepada Radar Bekasi, Senin (30/3).

Sejumlah penumpang yang ia temui hendak bertolak ke wilayah Lampung dan Lahat. Tri menilai untuk warga yang tidak berkepentingan di area terminal harus dibubarkan dan ditertibkan.

Untuk lebih menjaga lalu lalang penumpang di area Terminal Bekasi ini, termasuk penumpang yang hanya transit saja, pihaknya meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk segera memulai pembatasan operasional Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Selain itu, pihaknya juga meminta untuk perjalanan bus DAMRI menuju bandara diberhentikan sementara.

“Mudah-mudahan pak Dirjen Perhubungan Darat sudah memulai pembatasan pengoperasian kendaraan bus AKAP. Termasuk DAMRI, kita minta setop,” tambahnya.

Sementara itu, mulai kemarin akses masuk di area Terminal Induk Bekasi diperketat, dengan pemeriksaan suhu tubuh. Setiap penumpang yang baru datang diperiksa satu per satu.

Bagi penumpang yang kedapatan memiliki suhu tubuh tinggi, langsung dirujuk ke Puskesmas terdekat. Kegiatan pemeriksaan suhu tubuh kemarin, didapati dua anak dibawah umur memiliki suhu badan yang tinggi.

Kondisi tersebut membuat keduanya harus menjalani pemeriksaan melalui koordinasi dengan puskesmas. Kegiatan ini akan berlanjut hingga situasi pandemi selesai.

“Orang tuanya tidak tinggi suhunya, kata orang tuanya mungkin kecapean, tapi kita tetap antisipasi,” ungkap Kepala Terminal Induk Bekasi, Muhammad Kurniawan.

Penurunan penumpang yang berangkat dari Bekasi menuju ke wilayah lain diakui sudah mengalami penurunan 70 persen dari biasanya. Diarea terminal saat ini sudah disediakan tempat cuci tangan untuk penumpang yang datang.

Teprisah, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan bahwa Dinas Perhubungan (Dishub) sudah diminta untuk membuat surat permintaan pengurangan operasional bus di dua terminal Kota Bekasi, serta pengurangan operasional kereta di stasiun Bekasi.

“Kita sudah minta Dishub bikin surat ke  PT KCI untuk pengurangan commuter ke Bekasi. Kalau kemaren setengah, sekarang seperempat, ini kan kita minta bukan kita yang memutuskan. Bupati lebak kan gitu, minta ke PT KCI, sama terminal juga menyampaikan kepada Organda untuk mengatur sedemikian rupa,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, Dishub Kota Bekasi telah mengeluarkan surat edaran nomor 800/1436 – DISHUB Angkutan tentang pembatalan mudik gratis tahun ini. (sur)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin