CIKARANG PUSAT, RADARBEKASI.ID – Sebagian masyarakat Kabupaten Bekasi mayoritas sudah mengetahui adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Khususnya para pedagang di Pasar Tegaldanas, Desa Hegarmukti.
“Kami sudah pada mengetahui, sebab beberapa hari sebelumnya sudah disosialisasikan pengelola pasar dan juga banyak informasi di media sosial,” kata pedagang daging Pasar Tegaldanas, Desa Hegarmukti, Aldi (33), Rabu (15/4/2020).
Hanya saja meskipun ia sudah mengetahui, Aldi belum menerapkan physical distancing atau menjaga jarak fisik. Meskipun ia menerapkan penggunaan masker, sebagaimana adanya imbauan pemerintah setiap masyarakat diwajibkan menggunakan masker saat beraktifitas.
“Tempat jualannya kan sempit, jadi sulit untuk jaga jarak. Namun prosedur kesehatan kami ikuti, seperti menggunakan masker dan menggunakan hand sanitizer,” jelasnya.
Adanya penerapan PSBB yang dilakukan pemerintah, Aldi sangat mendukungnya. Menurut dia pemerintah lebih mengetahui seperti strategi melawan virus corona yang sedang ramai.
“Kondisi ekonomi sudah sulit. Bisa dilihat mas pasar biasanya ramai, namun saat ini sepi. Karena kan ada imbauan warga lebih baik di rumah,” ujarnya seraya mengatakan, sebelum masa pandemi dirinya menjual 60 kg setiap harinya. Namun saat ini hanya 20-30kg.
Sementara itu, salah satu warga Anita (45) tetap memilih keluar rumah (ke pasar) dengan alasan belanja di pasar lebih ekonomi dan banyak pilihan.
“Saya tetap ke pasar karena banyak keluarga di rumah. Kalau beli makanan jadi kan lebih mahal, jadi mending ke pasar. Selain lebih murah harganya dan banyak pilihan,” jelasnya.
Sekadar informasi, Kecamatan Cikarang Pusat merupakan salah satu wilayah masuk kategori penerapan PSBB maksimal di Kabupaten Bekasi, selain Cikarang Barat, Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Cibitung dan Tambun Selatan. (and)
