Berita Bekasi Nomor Satu

Webinar Prodi Ilmu Komuniasi FISIP USNI

FISIP USNI
WEBINAR: FISIP USNI saat helat webinar yang diikuti mahasiswa dan masyarakat umum, kemarin. ISTIMEWA/RADAR BEKASI
FISIP USNI
WEBINAR: FISIP USNI saat helat webinar yang diikuti mahasiswa dan masyarakat umum, kemarin. ISTIMEWA/RADAR BEKASI

Radarbekasi.id – Fakultas Ilmu Sosial dam Ilmu Politik Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), menghelat web seminar (webinar) dengan tema Komunikasi Digital di Ranah Media Sosial. Seperti apa?

Komunikasi digital saat pandemi Covid-19 ini marak digunakan dalam berbagai kegiatan, termasuk pembelajaran. Namun, tetap harus di tempatkan sebagai kepanjangan (extension) dari panca indera manusia.

Komunikasi di ranah maya (online) tak dapat menggantikan sepenuhnya komunikasi tatap muka. Demikian ditegaskan Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP USNI, Sandra Olifia.

Menurutnya, komunikasi di dunia maya tidak seperti di dunia nyata. Perkembangan media menjadi sebuah keniscayaan saat ini. Masyarakat tidak bisa lantas mengisolasi diri dengan keberadaan perkembangan yang serba cepat seperti yang terjadi pada era sekarang, termasuk berkembangnya media sosial.

“Bagaimanapun media juga bermanfaat bagi kehidupan masyarakat yang serba digital saat ini. Oleh karenanya, yang perlu menjadi pelajaran saat ini adalah bagaimana masyarakat bersikap bijaksana dalam melihat dan memanfaatkan media sosial,” terangnya saat webinar yang diikuti oleh mahasiswa dan masyarakat umum tersebut.

Senada juga disampaikan oleh Dekan FISIP USNI, Raditya Gora. Menurutnya, di era digital yang semakin maju, penggunaan media sosial terus bertambah. Media sosial saat ini tidak hanya untuk menjalin hubungan pertemanan di dunia maya, tetapi juga untuk berbagi ilmu pengetahuan dan informasi.

Pergeseran atau perubahan tersebut, menurutnya bakal memengaruhi pola-pola interaksi di berbagai bidang sosial. Dia mengakui bahwa pergerakan dunia, terutama masuknya era digitalisasi, membuat bidang-bidang kehidupan berubah dengan sangat cepat.

Hal senada diutarakan oleh Nurudin, dosen UMM yang menjadi pembicara dalam webinar tersebut. Nurudin menambahkan, saat ini ada sekitar 150 juta pengguna media sosial aktif di Indonesia. Setiap orang menghabiskan waktu sekitar 3 jam dalam sehari untuk berselancar di dunia maya. “Itu hanya sebagian saja, mungkin masih banyak yang lebih dari itu waktunya, seperti mahasiswa dan lain sebagainya,” terangnya.

Lebih lanjut, Nurudin mengatakan bahwa penyebaran informasi dengan cepat melalui media sosial harus diimbangi dengan perilaku selektif oleh pengguna internet. Dengan demikian, berita bohong atau hoaks dapat dicegah penyebarannya. “Karena unggahan setiap orang di media sosial dapat mempengaruhi sikap, perilaku, dan pandangan orang,” imbuhnya.

Ia berharap agar masyarakat memanfaatkan media sosial dengan benar. “Medsos jangan menjadi candu dan ajang ngobrol semata. Akan tetapi, dapat memberikan manfaat bagi kehidupan kita,” tandasnya. (mif)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin