Berita Bekasi Nomor Satu

Pembelajaran Tatap Muka Dievaluasi Setiap Hari

SMP-Negeri-2-Kota-Bekasi
PEMBELAJARAN TATAP MUKA: Guru memberikan materi pelajaran kepada siswa di kelas saat simulasi pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 2 Kota Bekasi, Senin (3/8).Raiza Septianto Radar Bekasi
SMP-Negeri-2-Kota-Bekasi
PEMBELAJARAN TATAP MUKA: Guru memberikan materi pelajaran kepada siswa di kelas saat simulasi pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 2 Kota Bekasi, Senin (3/8).Raiza Septianto Radar Bekasi

Radarbekasi.id – Enam satuan pendidikan di Kota Bekasi yang menjadi role model mulai melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka, Senin (3/8). Keenamnya yakni SMP Negeri 2 Kota Bekasi, SMP Victory, dan SMP Nassa, SD Negeri Pekayonjaya VI, SD Negeri Jaticempaka VI dan SD Al Azhar VI.

Simulasi pembelajaran tatap muka yang berlangsung hingga 28 Agustus 2020 akan dievaluasi setiap hari. Penghentian simulasi akan dilakukan apabila terindikasi dalam kondisi tidak aman atau tidak sesuai dengan prosedur operasi standar.

Kepala SMPN 2 Kota Bekasi Samsu mengatakan, peserta didik yang mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah harus mendapatkan persetujuan dari orangtuanya.
“Siswa yang hadir harus diizinkan oleh orangtua melalui surat pernyataan yang kita sudah buat,” ujar Samsu kepada Radar Bekasi, kemarin.

Pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka merujuk protokol kesehatan sebagaimana diatur dengan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, yang selanjutnya disebut Keputusan Bersama 4 Menteri.

Simulasi pembelajaran tatap muka di SMPN 2 Kota Bekasi diikuti oleh siswa kelas VII,VIII, dan IX. Setiap kelas hanya diisi oleh 18 siswa. Pada hari pertama, peserta didik mendapatkan materi pembelajaran IPA, IPS dan Matematika dengan durasi masing-masing 30 menit.

Simulasi pembelajaran tatap muka tidak bersifat menggantikan pembelajaran jarak jauh secara daring dari rumah, sebagaimana diarahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Saat ini ada 2 metode yang kita laksanakan, yaitu jadwal belajar role model dan pembelajaran daring. Jadwalnya disesuaikan dengan materi pembelajaran yang sudah terjadwal,” jelas Samsu.

Siswa hanya diberikan waktu 15 menit untuk istirahat selama simulasi pembelajaran tatap muka. Waktu itu hanya boleh dimanfaatkan untuk makan siang yang dibawa oleh peserta didik dari rumah.

“Siswa tidak boleh keluar dari kelas,” tukasnya.

Sementara Kepala SDN Pekayon Jaya 6 Kota Bekasi Endang menyampaikan, pihaknya terlebih dahulu membuat surat pernyataan kepada orangtua siswa sebelum memulai simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Orangtua sudah kita berikan surat pernyataan atau angket, untuk diketahui siswa tersebut diperbolehkan atau tidak mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka ini,” ucapnya.

Simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah pada hari pertama hanya diikuti oleh siswa kelas 6 dengan dua rombongan belajar. Setiap kelas hanya diisi 15 siswa.
“Kalau SOP-nya siswa kelas 4,5 dan 6, tapi untuk hari ini (kemarin,Red) siswa yang hadir hanya kelas 6. Besok kami akan rolling untuk siswa kelas 5,” pungkasnya.
Humas role model satuan pendidikan untuk simulasi pembelajaran tatap muka di Kota Bekasi Hadi Sunaryo mengatakan, sebelum pelaksanaan simulasi tatap muka pihaknya terlebih dahulu mengecek kesiapan sekolah yang menjadi role model.

Pria yang juga Ketua Bidang Hukum dan Pencegahan Korupsi Tim Wali Kota Untuk Percepatan Penyelenggaran Pemerintahan dan Pembangunan (TWUP4) ini menyampaikan, selama simulasi pembelajaran tatap muka pihaknya akan terus memantau dan mengevaluasi setiap hari. Simulasi ini dilaksanakan untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang sekolah pada masa pandemi.

“Melihat situasi dan perkembangan di Kota Bekasi meskipun masih berada di zona kuning, kita ingin mengedukasi masyakarat tentang kesiapan jika nanti pemerintah akan melakukan pembelajaran tatap muka di awal September nanti,” katanya.

Ia menambahkan, pemerintah Kota Bekasi sudah melapor ke Kemendikbud dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. (Dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin