Berita Bekasi Nomor Satu

Praktik Sebagai Guru Pengalaman Berharga

Luthfia Putri Utami
Luthfia Putri Utami
Luthfia Putri Utami
Luthfia Putri Utami

Radarbekasi.id – Melakukan praktik kerja sebagai guru di masa pandemi merupakan pengalaman berharga yang sulit diulang oleh Fia (20). Remaja bernama lengkap Luthfia Putri Utami ini merupakan seorang mahasiswa tingkat akhir program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universistas Negeri Jakarta (UNJ).

“Sudah satu bulan-dan masih akan berjalan-saya magang sebagai guru bahasa Inggris di salah satu SMP negeri di Jakarta. Proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh karena baik guru atau murid tidak diperkenankan datang ke sekolah jika tidak ada keperluan mendesak,” ungkapnya kepada Radara Bekasi, Rabu (26/8).

“Persiapan RPP, silabus, materi sebelum mengajar itu cukup rumit dan cukup memeras otak saya yang sedang latihan jadi guru ya, sempat tidak tidur hanya untuk membuat soal-soal latihan. Tapi, semua itu kebayar ketika berinteraksi dengan murid-murid yang lucu kalo mereka lagi kesusahan memahami pelajaran. Kadang kalo saya ngasih soal latihan dan ada yang kesusahan mereka jawabnya pake lirik lagu,” tambahnya.

Meski jurusannya diawali kata “Pendidikan”, lulusan SMAN 2 Bekasi ini mengatakan tidak serta merta lulusan dari jurusannya tersebut hanya bisa menjadi seorang guru.

“Kebanyakan orang bilang jurusan pendidikan itu cuma buat orang yang mau jadi guru. Tapi, pengalaman saya pas kuliah juga diajarin penggunaan bahasa inggris di bidang lain selain pendidikan. Jadi lulusannya gak melulu harus berprofesi di dunia pendidikan,” ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai mata kuliah kesukaannya, Fia menyebutkan English Phonetic and Phonology, Literary Appreciation, dan Introduction to Functional Grammar.

“Yang paling seru itu ketika belajar English Phonetic and Phonology karena digembleng banget buat bisa pelafalan yang benar. Dosen saya pernah bilang masa anak jurusan bahasa Inggris pengucapannya acak-acakan sebagai sebuah teguran dan motivasi untuk belajar mata kuliah itu dengan baik,” ungkap perempuan yang hobi fotografi ini.

Setelah sejauh ini menjalani pendidikannya tersebut, Fia semakin menyadari pentingnya peran guru bagi masa depan murid-muridnya.

“Kadang punya pikiran buat tidak jadi seorang guru ketika lulus nanti, bukan karena tahu kenyataannya menjadi seorang guru di negeri ini. Tapi, karena semakin lama saya belajar semakin saya tahu profesi guru itu keren banget. Tanggung jawabnya besar untuk mendidik murid-murid dan ini yang sedang saya rasakan sekarang, jika ada murid yang tidak paham sama pelajaran yang saya sampaikan jadi ada rasa bersalah,” pungkasnya. (mg1)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin