Berita Bekasi Nomor Satu

Ratusan Anak di Bekasi Positif Covid-19

ILUSTRASI : Seorang anak berada dikediamannya di Grand Wisata Tambun Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu. Ratusan anak di Bekasi terkonfirmasi positif Covid-19. ARIESANT/RADAR BEKASI
ILUSTRASI : Seorang anak berada dikediamannya di Grand Wisata Tambun Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu. Ratusan anak di Bekasi terkonfirmasi positif Covid-19. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan anak di Bekasi terkonfirmasi positif Covid-19. Penyebaran melalui klaster keluarga dan aktivitas di luar rumah menjadi salah satu penyebabnya. Pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk melakukan langkah pembatasan yang tepat untuk menekan angka penyebaran virus asal Wuhan China ini.

Berdasarkan data laman resmi Pemerintah Kota Bekasi, per 5 Agustus 2020, penyebaran Covid-19 pada usia 0 hingga 19 tahun tercatat 41 kasus terkonfirmasi positif. Sementara di Kabupaten Bekasi dengan usia yang sama ada 135 kasus, (lihat grafis).

Sementara data laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menunjukkan terdapat 1.019 anak terkonfirmasi positif, sementara data pasien anak dalam perawatan atau isolasi sebanyak 589 anak.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tetap disiplin dan taat terhadap protokol kesehatan, hingga ditemukan vaksin. Kemudian, kepala daerah di Jawa Barat diberikan kewenangan untuk membatasi kegiatan warganya.

“Diskresinya ada di Bupati atau Wali Kota, kalau dari Gubernur hanya panduan-panduan,” katanya saat mengunjungi Kabupaten Bekasi akhir pekan kemarin.

Sementara itu Wali Kota Bekasi sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bekasi, Rahmat Effendi menyampaikan per 6 September 2020, secara keseluruhan data kasus penyebaran Covid-19 pada usia anak berjumlah 156 kasus.

Penyebab utama pada penyebaran kasus di usia 0 hingga 19 tahun ini disebut adanya klaster keluarga yang juga sempat mendorong peningkatan jumlah kasus beberapa pekan lalu. Selanjutnya, aktivitas dan interaksi di luar rumah juga sebagai faktor yang ikut andil dalam penyebaran ini, terjadi terutama pada usia 6 hingga 19 tahun.

“Untuk data kasus anak di Kota Bekasi usia 0 tahun sampai 19 tahun sampai saat ini terlaporkan 156 kasus, sejak Maret sampai dengan Agustus 2020,” katanya, Minggu (6/9).

Rahmat mengingatkan kepada masyarakat, keluarga, terutama orangtua untuk membiasakan dan tetap menjaga kepatuhan keluarga terhadap protokol kesehatan. Kegiatan di luar rumah diminta untuk dikurangi, jika tidak untuk kegiatan mendesak, terlebih untuk berkumpul. “Apalagi kalau (keluar rumah untuk beraktivitas) hanya sekedar ngumpul atau ngobrol,” tukasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah menegaskan, imunitas pada anak masih rentan. Bahkan, tidak sedikit anak-anak yang menjadi klaster baru Covid-19.  “Iya, karena sifat anak yang belum punya imunitas sempurna,” katanya kepada Radar Bekasi, Minggu (6/9).

Menurutnya,  angka perkembangan Covid-19 pada usia anak- anak perlu diwaspadai. Wajar saja, bila satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi lebih tegas dalam menerapkan protokol kesehatan pada usia anak- anak dan remaja. “Kebijakan sekolah daring misalnya. Pembatasan anak dalam kegiatan di tempat umum, ke Rumah Sakit RS hingga ke tempat wisata,” tukasnya.

Dia juga meminta kepada orangtua untuk mengawasi aktivitas anaknya di luar rumah. ”Ya, jangan berkumpul, kurangi aktivitas bermain atau berkumpul dengan teman-temannya yang lain,” tandasnya. (sur/dan)

Grafis

Kasus Anak Positif Covid -19

Kabupaten Bekasi

Usia 0 – 5 tahun  : 26 orang

Usia  6-19 tahun  : 109 orang

Kota Bekasi

Usia 0 – 5 tahun : 18 orang

Usia 6 – 19 tahun : 23 orang

Faktor

* Penularan dalam klaster keluarga

* Aktivitas atau interaksi di luar rumah

 

Solverwp- WordPress Theme and Plugin