Berita Bekasi Nomor Satu

RSUD Tipe D Rawat Pasien Corona

DIBERSIHKAN: Pekerja menyapu area Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D Jatisampurna di Jalan Raya Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi beberapa waktu lalu. RS tersebut kini dilibatkan menangani pasien Covid-19. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
DIBERSIHKAN: Pekerja menyapu area Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D Jatisampurna di Jalan Raya Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi beberapa waktu lalu. RS tersebut kini dilibatkan menangani pasien Covid-19. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tiga RSUD tipe D di Kota Bekasi dilibatkan untuk menangani pasien Covid-19 yang kembali mengalami peningkatan.

Bahkan sudah ada pasien yang menjalani perawatan dilokasi tersebut, utamanya pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG).

Kemarin, tiga RSUD Tipe D di Bantargebang, Jatisampurna dan Pondokgede itu pun di cek kesiapannya oleh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

Ketika dikonfirmasi, Direktur Utama (Dirut) RSUD tipe D Pondokgede, Sudirman mengakui, penanganan pasien Covid-19 telah dilakukan pihaknya sejak awal Mei 2020. Namun, karena fasilitas kurang memadai hanya bisa untuk tangani pasien dengan gejala ringan.

“Kalau perawatan pasien Covid-19 itu kita sudah dari Mei awal lalu sih, tapi memang fasilitas masih belum lengkap dan baru ada empat dokter spesialis, karena kami ini kan baru beroperasi juga Oktober tahun lalu,” ujar Sudirman kepada Radar Bekasi, Rabu (16/9).

Adapun sejak awal Mei hingga saat ini, Sudirman menyebutkan, jumlah pasien Covid-19 yang telah dirawat dan ditangani oleh para medisnya itu sudah mencapai 50 orang, dan semuanya pasien gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG). Sementara untuk pasien yang darurat biasanya akan dirujuk ke RSUD Kota Bekasi.

“Tapi sekarang jumlah pasien kita sedang meningkat, dalam sehari ini saja masuk 16 pasien yang dirawat. Adapun untuk kapasitas maksimal kita sendiri ada 30 bed disini, cuma itu pun buat perawatan bagi pasien penyakit lain jadi bukan Covid saja,” terangnya.

Sudirman menyampaikan, sesuai intruksi Wali Kota yang ingin mendorong RSUD tipe D fokus merawat pasien Covid-19, segala kesiapan fasilitas coba dibenahi.

“Ini sedang kita kebut untuk segera menyiapkan kebutuhannya, supaya bisa menjalankan arahan pimpinan. Jadi, kalaupun kapasitas yang ada ini difokuskan untuk pasien Covid-19, tentu butuh alat kesehatan yang sesuai standar WHO, mulai dari alat ventilator dan ruang ICU, termasuk penambahan SDM yang kualitas,” paparnya.

Lebih jauh, diakui Sudirman, terkait kebutuhan itu semua sedang dalam proses. Dimana, ventilator sendiri dapat dari bantuan Provinsi Jawa Barat yang kemungkinan paling lama tersedia pada akhir September 2020 ini.

“Untuk tambahan ICU sudah diajukan ke APBD sebanyak empat bed, mudah-mudah dalam dua minggu ini sudah tersedia, sehingga tinggal ventilator saja yang mungkin baru ada di akhir September,” ucapnya.

Sudirman menambahkan, pihaknya juga kemungkinan butuh tambahan tenaga medis untuk menjalani tugas menangani pasien Covid-19, sesuai kapasitas bed yang tersedia di tempatnya tersebut.

“Total tenaga medis yang ada saat ini ya cuma cukup untuk menangani 16 pasien, tapi kalau dari kapasitas maksimal bed kita butuh tambahan tenaga, seperti tiga dokter umum, 10 perawat, termasuk OB. Nah, kita sekarang ini lagi buat kajian dulu untuk disampaikan ke pak Wali sesuai arahannya,” tutup Sudirman.

Senada, saat dikonfirmasi Dirut RSUD Tipe D Bantargebang, Bambang mengatakan, penanganan terhadap pasien Covid-19 diminta difokuskan.

Pihaknya mengaku, penanganan pasien yang masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) sudah dilakukan sejak Juli 2020.

“Kita dari Juli lalu sudah merawat pasien positif Covid, walaupun itu memang hanya mereka yang punya gejala ringan atau OTG karena dari fasilitas yang kita punya baru bisa menangani pasien-pasien itu saja. Untuk totalnya, saya lupa data itu ada di kantor. Tapi, untuk hari ini ada 15 pasien yang kita rawat dari total kapasitas 20 bed disini,” kata Bambang dihubungi terpisah.

Sementara itu, Bambang menyebut, sesuai instruksi Wali Kota saat ini mendorong pihaknya untuk bisa menampung pasien Covid-19 sebanyak 30 orang. Sehingga saat ini sedang disiapkan tambahan 10 bed dari Pemkot Bekasi, termasuk 4 bed untuk ruangan ICU dan bantuan tiga ventilator dari Provinsi Jabar.

“Untuk persiapan kita saat ini paling butuh tambahan 10 perawat ketika tugas ini dilaksanakan. Karena kalau jumlah yang ada sekarang ya cuma cukup buat tangani 20 pasien saja, khususnya buat ditugaskan nanti di ruang ICU,” pungkasnya. (mhf)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin