Berita Bekasi Nomor Satu

Menaker Pantau Rumah Buruh Penerima BSU

BER JAJANAN: Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah, memberikan jajanan kepada anak-anak usai mengunjungi rumah buruh penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) di Desa Telaga Murni, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis, (17/9). ARIESANT/RADAR BEKASI
BER JAJANAN: Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah, memberikan jajanan kepada anak-anak usai mengunjungi rumah buruh penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) di Desa Telaga Murni, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis, (17/9). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, memantau secara langsung rumah pekerja (buruh) penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahap III di Desa Telaga Murni, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis, (17/9).

“Saya sengaja mendatangi dan mengecek langsung rumah buruh penerima BSU, salah-satunya pekerja di PT Gunung Garuda,” tuturnya kepada Radar Bekasi, Kamis (17/9).

Menurutnya, empat buruh yang didatangi sudah menerima BSU ini pada 27 Agustus 2020 lalu. Penerima bantuan tersebut merupakan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan, yang tercatat sudah lebih sepuluh tahun.

Diketahui, dalam BSU pemerintah memberikan dana sebesar Rp2,4 juta per orang yang ditransfer selama dua kali ke nomor rekening pekerja yang terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tersebut.

Ida menyampaikan, BSU sudah memasuki tahap ketiga. Pada tahap pertama sudah ditransfer ke 2,5 juta nomor rekening, tahap kedua 3 juta nomor rekening, dan tahap ketiga 3,5 juta nomor rekening. Namun tahap keempat, sedang dalam proses.

“Kami mendapatkan data baru sebanyak 2,8 juta untuk penerima BSU dari BPJS Ketenagakerjaan. Mudah-mudahan untuk tahap yang keempat ini bisa diproses secepatnya sesuai jutlak,” harap Ida.

Pihaknya juga masih terus melakukan pengecekan calon penerima BSU untuk tahap keempat. “Mulai hari ini (kemarin,Red), kami akan melakulan ceklis, dalam empat hari kerja ini, untuk melihat kelengkapan atau kesesuaian data yang diserahkan oleh BPJS,” terang Ida.

Ia berharap, dengan adanya bantuan ini bisa meringankan beban para buruh yang terdampak pandemi Covid-19. Pasalnya, perusahaan tempat mereka bekerja, mengurangi produksi, termasuk penyesuaian upah.

“Selama pandemi ini, memaksa perusahaan mengurangi produksi, termasuk adaanya penyesuaian upah. Paling tidak, bantuan ini dapat menggantikan sebagian upah yang hilang selama pandemi Covid-19,” ucapnya.

Wanita berhijab ini mengimbau agar para buruh bisa berwirausaha selama situasi pandemi seperti sekarang. Untuk menjalankan itu, pihaknya sudah memberikan pelatihan. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin