Berita Bekasi Nomor Satu

116 Pelajar Demonstran Minta Maaf Sambil Menangis Histeris

Para pelajar menangis meminta maaf kepada orangtua mereka di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (9/10). Foto Neo/Radar Bekasi.

BEKASI, RADARBEKASI.ID-Suasana haru seketika menyelimuti Aula Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (9/10) sore. Karena sejumlah pelajar yang terlibat dalam demonstrasi Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang ditangkap pihak kepolisian nampak bersimpuh menangis di kaki ibunya saat dijemput di Polres Metro Bekasi Kota.

Mereka adalah sebagian dari 116 remaja pelajar SMP, SMK dan putus sekolah yang diamankan polisi pada Kamis (8/10) kemarin.

Berdasarkan pantauan Radar Bekasi, ratusan pelajar tersebut terlihat berbaris di Aula Polres Metro Bekasi Kota. Kemudian, Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Alfian Nurizal memanggil satu persatu hingga 24 nama remaja itu untuk maju ke depan.

Di lokasi tersebut, orang tua para remaja itu telah duduk di kursi yang disediakan Polres Metro Bekasi Kota. Lalu, pihak kepolisian mengizinkan para remaja itu untuk mendatangi orang tuanya.

Satu persatu remaja nampak bersimpuh di kaki orang tuanya. Hal itu disambut isak tangis para orang tua sambil memeluk anaknya.

Alunan lagu Bunda dari Grup Musik Potret yang dinyanyikan Melly Goeslaw kemudian diputar. Hal ini membuat suasana ruangan semakin haru dan yang ada di dalamnya tenggelam dalam kesedihan.

Terdengar para anak juga meminta maaf kepada para orang tua dan terlihat sambil menangis dan membalas pelukan ibunya.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wijonarko mengatakan, pihaknya menghadirkan para orang tua untuk memeriksa keadaan anaknya.

“Kemudian juga anaknya diberikan kesempatan untuk berjanji kepada orang tua untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya,” katanya di Aula Polres Metro Bekasi Kota.

Dia berharap hal ini dapat menjadi titik balik para anak untuk melakukan kegiatan bermanfaat kedepannya.

“Mudah-mudahan ini upaya yang kita lakukan, pembinaan itu bisa menyadarkan kepada mereka untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat karena masa depan mereka masih panjang untuk meraih cita-cita,” ujarnya.

Para orang tua dan remaja tersebut juga diminta untuk membuat surat pernyataan. Setelah itu, mereka diperkenankan pulang ke rumah masing-masing. (neo)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin