Berita Bekasi Nomor Satu

Pemuda Patungan Bangun Destinasi Wisata

NIKMATI WISATA: Sejumlah warga sedang menikmati area wisata Sunge Jingkem, di Desa Samudrajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi akhir pekan lalu. Wisata Sunge Jingkem ini mengandalkan rimbun-nya hutan mangrove dan spot foto itu yang didirikan oleh kelompok pemuda Kampung Sembilangan secara mandiri saat pandemi Covid-19. ARIESANT/RADAR BEKASI
NIKMATI WISATA: Sejumlah warga sedang menikmati area wisata Sunge Jingkem, di Desa Samudrajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi akhir pekan lalu. Wisata Sunge Jingkem ini mengandalkan rimbun-nya hutan mangrove dan spot foto itu yang didirikan oleh kelompok pemuda Kampung Sembilangan secara mandiri saat pandemi Covid-19. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah pemuda yang berdomisili di Desa Samudera Jaya, berinisiatif untuk membangun destinasi wisata dengan memanfaatkan hutan mangrove.

Pemuda yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli Lingkungan (FPPL), membangun wisata Sunge Jingkem, sekaligus untuk menjaga lingkungan dan membangun keindahan Kabupaten Bekasi.

“Nama Sunge itu diambil dari bahasa Melayu, artinya Kali Sunge Jingkem dibentuk dari Kali Alam. Dan nama wisata ini Sunge Jingkem, ini jadi identitas kearifan lokal, khususnya di Kecamatan Tarumajaya,” ujar Sekjen FPPL yang juga pengelola wisata Sunge Jingkem, Heriansyah saat berbincang dengan Radar Bekasi.

Untuk operasional dan kegiatan pemuda, kata Heri, mengenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 3 ribu yang dijadikan sebagai uang khas.

“Jadi, anggaran tersebut untuk didonasikan kegiatan sosial, seperti ada yang meninggal dan untuk orang yang sakit. Kemudian sewa perahu Rp 15 ribu ke wisata Sungai Rindu,” bebernya.

Heri menceritakan, untuk membangun space foto dan lokasi untuk mengelilingi hutan mangrove yang ada dikawasan wisata, dana awalnya berasal dari hasil patungan 30 pemuda.

“Kan untuk membuka destinasi wisata butuh anggaran. Jadi kami dari 30 pemuda ini, mengumpulkan sejumlah uang dengan swadaya, lalu membangun sendiri secara bergotong royong. Dan ketika sudah terbangun, kami bersyukur, dan antusias masyarakat begitu banyak untuk berwisata,” tandas Heri. (and)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin