Berita Bekasi Nomor Satu

Diprotes, Tarif Tol Jakarta-Cikampek Tetap Naik

DIPADATI KENDARAAN: Beginilah kondisi kepadatan kendaraan di Tol Jakarta Cikampek Km 21, Tambun, Kabupaten Bekasi. Sementara PT Jasa Marga, mulai 17 Januari resmi menaikkan tarif tol dibeberapa ruas, seperti Tol Jakarta-Cikampek. ARIESANT/RADAR BEKASI
DIPADATI KENDARAAN: Beginilah kondisi kepadatan kendaraan di Tol Jakarta Cikampek Km 21, Tambun, Kabupaten Bekasi. Sementara PT Jasa Marga, mulai 17 Januari resmi menaikkan tarif tol dibeberapa ruas, seperti Tol Jakarta-Cikampek. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Mulai 17 Januari 2021 pukul 00.00 WIB, tarif enam ruas jalan tol naik, termasuk Tol Jakarta-Cikampek, Cipularang dan Padaleunyi. Dengan adanya kenaikan ini, maka tarif tol Jakarta – Cikampek yang semula Rp15.000 menjadi Rp20.000.

Pengintegrasian tarif tol layang Jakarta Cikampek berlaku untuk rute terpanjang, yakni Jakarta Interchange, Kalihurip atau Cikampek.

Setelah diintegrasikan dengan tarif tol layang, ini menjadi pertama kali pemberlakuan tarif pada tol layang ini sejak diresmikan pada 15 Desember 2019 lalu.

Sedangkan sejumlah pengendara, mengaku keberatan dengan rencana penyesuaian tarif tol. Enrico (33), warga Bekasi, mengaku kecewa jika tarif naik, karena kenaikan dilakukan disaat kondisi jalan tol yang buruk dan di tengah pandemi Covid-19.

“Seharusnya perbaiki dulu infrastrukturnya, baru dilakukan penyesuaian tarif. Masa tol jalan-nya bolong-bolong, seperti Jalan Kalimalang saja. Kalau pelayanan bagus, jalan-nya mulus, boleh lah naik. Ini jalan-nya masih gelombang-gelombang, tarifnya mau dinaikin,” kritiknya.

Hal serupa diungkapkan pengendara lain, Reza (41). Dia mengaku khawatir kenaikan tarif ini memberi efek berkelanjutan terhadap kenaikan kebutuhan pokok lain, apalagi di tengah pandemi.

“Soalnya, ini masalah distribusi yang cost-nya jadi naik. Seharusnya dipikirkan itu, apakah akan membuat harga-harga lain-nya naik, mana lagi pandemi gini. Sebaiknya dipikir lagi lah,” desak Reza.

Dia mengaku, jika beraktifitas Jakarta-Cikampek, harus menambah biaya yang semula hanya Rp30.000 sudah pulang pergi Bekasi-Cikampek. Namun kini, harus mengeluarkan biaya Rp40.000 setiap harinya.

“Seharusnya pulihkan dulu pertumbuhan ekonomi. Ini kan masih berlaku Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSPBB), dan perputaran uang juga masih terbatas. Sebaiknya jangan dinaikkan dulu tarif tol,” bebernya.

Adapun Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru menjelaskan, penyesuaian tarif enam ruas jalan tol ini sebenarnya telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri PUPR tahun lalu. Namun, karena pertimbangan pandemi, penyesuaian tarif baru pun ditunda.

“Saat ini, dengan harapan pada penanganan pandemi Covid-19 melalui program vaksin, Jasa Marga akan melakukan penyesuaian tarif yang sebenarnya dibeberapa ruas tol sudah tertunda berbulan-bulan,” ujar Heru.

Ia juga mensimulasikan kenaikan tarif pada rute Bandung-Jakarta dari Cileunyi menuju Jakarta Inter Change atau sebaliknya pada golongan I. Saat ini, total tarif yang harus dibayar pengendara sebesar Rp63.500 dengan rincian Tol Padaleunyi Rp9.000, Cipularang Rp39.500 dan Jakarta-Cikampek Rp15.000.

Sedangkan setelah penyesuaian diterapkani, maka total tarif yang harus dibayar pengendara, naik menjadi Rp72.500. “Jumlah tarif tersebut terdiri dari Tol Padaleunyi Rp10.000, Cipularang Rp42.500 dan Jakarta-Cikampek Rp20.000,” bebernya.

Secara keseluruhan, lanjut Heru, besaran kenaikan ini bervariatif untuk tiap ruas tol. Kenaikan terendah sebesar Rp1.000, sedangkan tertinggi mencapai Rp12.000 yang terjadi di Tol Cipularang untuk kendaraan golongan II. Tingginya kenaikan itu, lantaran penggabungan tarif antara golongan II dan III.

Semula tarif golongan II Rp59.500, nantinya naik menjadi Rp71.500. Sedangkan tarif golongan III yang saat ini Rp79.500, turun menjadi Rp71.500 atau sama seperti golongan II. Penggabungan golongan ini diterapkan juga di Tol Padaleunyi dan JORR. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin