Berita Bekasi Nomor Satu

Penyelenggara PTM jadi 262 Sekolah

PTM
ILUSTRASI: Siswa SDN Jatiasih X Kota Bekasi saat mengikuti PTM secara terbatas. FOTO: DEWI WARDAH
PTM
ILUSTRASI: Siswa SDN Jatiasih X Kota Bekasi saat mengikuti PTM secara terbatas. FOTO: DEWI WARDAH

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sekolah penyelenggara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas atau Adaptasi Tatanan Hidup Baru Satuan Pendidikan (ATHB SP) di Kota Bekasi, terus bertambah. Saat ini, totalnya menjadi 262 sekolah.

ATHB SP tahap pertama di Kota Bekasi telah dimulai sejak 22 Maret 2021 oleh 110 sekolah negeri dengan rincian 88 SD dan 22 SMP. Pada tahap kedua menjadi 182 sekolah, setelah terdapat penambahan 72 sekolah dengan rincian 28 SD negeri dan swasta serta 44 SMP negeri dan swasta.

Pada tahap ketiga ini bertambah 80 sekolah dengan rincian73 sekolah di tingkat SD dan 7 sekolah ditingkat SMP. Dengan demikian, total sekolah penyelenggara PTM saat ini berjumlah 262.

“Dengan bertambahnya sekolah dalam pelaksanaan ATHB-SP ini, Disdik berharap di semester ganjil nanti semua sekolah sudah bisa tatap muka kembali,” ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Krisman Irwandi kepada Radar Bekasi, Minggu (18/4).

Ia mengungkapkan, bertambahnya sekolah penyelenggara ATHB SP dapat menjawab keinginan masyarakat untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka kembali. Sejumlah 80 sekolah itu dapat memulai PTM secara terbatas pada Senin 19 April 2021.

Krisman memastikan, sekolah yang diizinkan menyelenggarakan PTM tahap ketiga itu telah melalui proses verifikasi yang ketat oleh tim terkait. Seperti pengecekan sarana dan prasarana protokol kesehatan dan izin orang tua.

“Jadi tahap ke 3 ini tetap mengacu pada surat keputusan Dinkes, RT dan RW setempat. Terkait pelaksanaan ATHB SP, tidak semata-mata langsung kami izinkan, namun ada beberapa prosedur yang harus terpenuhi,” tukasnya.

Kepala SDN Jakasetia 1 Kota Bekasi Ade Saepuloh mengungkapkan, bahwa sekolahnya menjadi salah satu penyelenggara ATHB SP tahap ketiga ini. Menurutnya, sejak ATHB SP diselenggarakan, beberapa kali sekolahnya sudah mengajukan untuk melaksanakan PTM.

Namun sesuai dengan kondisi wilayah sekolahnya saat itu, baru saat ini sekolah diizinkan melaksanakan ATHB-SP. “Sebenarnya kemarin sekolah saya sudah sempat mengajukan, tetapi wilayah sekolah kami masih berada di zona yang kurang aman. Sampai akhirnya ditahap ketiga ini sekolah kami sudah berada di zona aman, sehingga bisa melaksanakan PTM,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya berharap, pelaksanaan PTM secara terbatas tidak ada kendala apapun. “Kami berharap ini bisa berjalan dengan lancar, sehingga pada saat evaluasi nanti hanya kabar baik saja yang disampaikan,” tukasnya. (dew)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin