Berita Bekasi Nomor Satu

Sekolah Swasta Masuk PPDB Tak Berdampak Signifikan

BERI PENJELASAN: Panitia PPDB SMK Bistek Kota Bekasi memberikan penjelasan mengenai alur pendaftaran kepada calon siswa baru. ISTIMEWA
BERI PENJELASAN: Panitia PPDB SMK Bistek Kota Bekasi memberikan penjelasan mengenai alur pendaftaran kepada calon siswa baru. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dilibatkannya sekolah swasta dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 secara daring tingkat SMA/SMK tak berdampak signifikan.

Penerimaan siswa baru pada sejumlah satuan pendidikan swasta di Kota Bekasi masih jauh dari kuota yang tersedia sejak pendaftaran tahap pertama PPDB dibuka pada 7-11 Juni 2021.

Wakil Kepala SMK Bisnis dan Teknologi (Bistek) Kota Bekasi Bidang Kesiswaan Riono mengatakan, bahwa dengan dilibatkannya sekolah swasta dalam PPDB belum memberikan keuntungan bagi SMK Bistek.

“Dengan diberikannya akun kepada sekolah swasta dalam PPDB tahun ini, melihat dampaknya di kami belum terlihat apa-apa,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (24/6).

Menurutnya, masuknya sekolah swasta pada PPDB tak mempengaruhi peningkatan siswa baru. Sebab, siswa akan menentukan sendiri pilihan sekolah swasta atau negeri.

Meskipun diakui, kebijakan ini memberikan sedikit keuntungan bagi perguruan swasta. “Secara tidak langsung kami yang terlibat dalam proses PPDB, mendapatkan media promosi secara online melalui akun PPDB,” katanya.

Keuntungannya itu, lanjut dia, tak bisa langsung dirasakan secara signifikan oleh sekolah swasta. Butuh waktu yang tidak sebentar agar dapat memberikan dampak besar.

Pada penerimaan siswa baru tahun ini, SMK Bistek menyediakan kuota sebanyak 288 siswa dengan 8 kelas. Sampai dengan saat ini, dua kelas masih belum terisi.

“Mungkin di sekolah lain merasakan dampaknya, tapi untuk di sekolah kami belum. Jumlah keterisian siswa saat ini, saya rasa bukan dari keterlibatan sekolah swasta dalam proses PPDB,” tegasnya.

Hal senada disampaikan oleh Kepala SMA Tulus Bhakti (TB) Kota Bekasi Margo Cahyono. Ia mengungkapkan, kebijakan itu belum mempengaruhi peningkatan siswa baru di sekolah yang dipimpinnya.

Pada penerimaan siswa baru tahun ini, SMA TB baru menerima 30 siswa dari kuota 180 siswa. “Kalau saya lihat belum begitu banyak pengaruhnya, karena para pendaftar sepertinya hanya fokus ke sekolah negeri saja,” ucapnya.

Kondisi serupa juga terjadi di SMK Bina Karya Mandiri (BKM) II Kota Bekasi. Hingga kini, jumlah penerimaan siswa baru memasuki angka 25 persen dari target 540 siswa.

Kepala SMK BKM II Kota Bekasi Ayung Sardi Dauly mengatakan, kebijakan itu belum berpengaruh signifikan pada penerimaan siswa baru di sekolahnya. Sebab, siswa yang tidak lolos seleksi negeri pada tahap pertama dapat mencoba pada tahap kedua.

“Perubahan dipermudahnya sudah terlihat, namun belum signifikan. Karena mereka yang tidak diterima di tahap I masih diberi kesempatan mendaftar di tahap ke II,” kata Ayung. (dew)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin