Berita Bekasi Nomor Satu

RSUD Dirikan Tenda Darurat

DI LUAR RSUD : Sejumlah pasien menjalani perawatan di luar ruangan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah (IGD-RSUD) Kabupaten Bekasi di Cibitung, Senin (28/6). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tingkat keterisian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi, saat ini sudah mencapai 90 persen. Sedangkan 49 Rumah Sakit (RS) swasta disiapkan untuk merujuk pasien Covid-19. Bahkan, RSUD Cibitung harus mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien sementara, mengingat keterisian tempat tidur sudah penuh (overload).

Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Kulman mengatakan, tingkat keterisian rumah sakit sudah di atas 90 persen. Menurutnya, peningkatan itu mulai terjadi pada tanggal 7 Juni 2021 lalu. Padahal sebelumnya, pada 1 Juni 2021 tingkat keterisian masih di bawah 20 persen.

“RSUD harus meminjam tenda darurat dari BPBD untuk merawat pasien-pasien yang berada di Unit Gawat Darurat (UGD) dan belum bisa masuk, karena (belum ruang perawatan,” ujar Kulman kepada Radar Bekasi, Senin (28/6).

Ia menjelaskan, di dalam tenda darurat itu akan ditambah tempat tidur, walaupun sebelumnya sudah dilakukan penambahan tempat tidur sebanyak 155. Untuk penambahan tempat tidur di setiap rumah sakit, tergantung kesanggupan atau fasilitas masing-masing minimal 30 persen.

“Kami akan melakukan penambahan tempat tidur pada beberapa rumah sakit dan sedang dikoordinasikan,” bebernya.

Kulman juga menyarankan, agar RSUD membuka tempat isolasi. Tujuannya agar pasien Covid-19 yang mengalami gejala ringan, dipindahkan ke tempat-tempat isolasi. Sementara, untuk pasien Covid-19 yang gejala berat masuk ke rumah sakit.

Selain itu, kata dia, bisa juga membuat rumah sakit lapangan. Akan tetapi, jika membuat rumah sakit lapangan semua harus turun, kemudian perencanaan-nya juga harus betul-betul maksimal.

“Mungkin untuk sementara ini, opsinya harus membuka tempat isolasi yang baru,” saran Kulman.

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan menuturkan, Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi berencana untuk membuka tempat isolasi mandiri di gedung sekolah. Dan ini akan menjadi alternatif tempat karantina terpusat selain di hotel. Menurutnya, tempat isolasi di gedung sekolah akan ada di setiap wilayah atau desa.

“Surat edaran bupati seperti itu. Jadi, setiap desa menyiapkan ruang isolasi mandiri, dengan memanfaatkan gedung sekolah atau asrama,” tegas Hendra yang juga sebagai Wakil Ketua Satgas I Covid-19 Kabupaten Bekasi ini.

Sedangkan Wakapolres Metro Bekasi, AKBP Dedi Supriadi menambahkan, Rabbani Islamic School merupakan sekolah pertama di Kabupaten Bekasi yang dijadikan tempat isolasi mandiri (isoman). Nantinya pasien akan merasa nyaman, karena dilengkapi dengan fasilitas AC dan WIFI.

“Gedung ini sangat layak, bersih, dan ada pendingin ruangan serta WIFI. Dengan fasilitas tersebut, diharapkan imunitas para warga yang menjalani isolasi menjadi meningkat dan cepat sembuh,” harap Dedi

Demi menunjang kebutuhan para pasien, lanjut Dedi, akan dibuat dapur umum. Selain itu, sejumlah petugas medis dari Puskesmas Lemah Abang, akan berjaga dan memantau keadaan pasien selama 24 Jam.

“Gedung sekolah ini khusus untuk warga Cikarang Timur dan sekitarnya. Dan semoga saja rencana ini tidak jadi, dengan harapan, pasien Covid-29 bisa menurun,” ucap Dedi.

Kapolsek Cikarang Timur, Kompol Josmen Sitorus mengakui, pihaknya telah meminta pemilik Yayasan Rabbani Islamic School, Hari Prasetyo, agar gedung sekolahnya itu untuk sementara dialihfungsikan menjadi tempat isolasi mandiri. Langkah ini diambil, karena saat ini, proses belajar-mengajar, masih dilakukan secara daring (online).

“Sebelumnya, saya menelpon pemilik yayasan untuk meminta gedungnya dijadikan tempat isolasi mandiri bagi warga Desa Jatireja. Saya sangat salut, karena beliau langsung respons dan memperbolehkan dua gedung sekolah menjadi tempat isolasi mandiri,” terang Sitorus.

Kata dia, sebenarnya angka Covid-19 di wilayah Desa Jatireja, sudah menurun. Tapi, persiapan gedung sebagai lokasi isolasi mandiri, dilakukan sebagai langkah antisipasi.

Pemilik Yayasan Rabbani Islamic School, Hari Prasetyo mengungkapkan, ini adalah bentuk kepedulian pihaknya terhadap masyarakat yang terpapar Covid-19, terutama di Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur.

“Ketika Pak Kapolsek menghubungi, saya merasa terketuk dan saya mengizinkan gedung itu digunakan menjadi tempat isolasi mandiri. Sebaik-baiknya manusia, ialah bermanfaat bagi orang lain,” tandas Hari

Dijelaskan Hari, Rabbani Islamic School, memiliki 800 murid, dari tingkat SD, SMP dan SMK. (pra/and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin