RADARBEKASI.ID, BEKASI – PT Federal International Finance (FIFGROUP) yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Astra International Tbk, mengadakan Kick Off Hijaukan Bumi dan Lingkungan “Penanaman Pohon Endemik FIFGROUP 2021” sekaligus pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk penanaman pohon Endemik (pohon ketapang) secara serentak di 55 titik se-Indonesia.
Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day), dibuka secara seremoni oleh Human Capital (HC), General Support (GS), & Corporate Communication Director FIFGROUP Esther Sri Harjati pada Senin, (28/6).
Melihat kondisi penyebaran Covid-19 yang semakin tinggi, acara yang dilakukan dengan cara hybrid atau memadukan offline dan virtual ini dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah daerah dan pusat dan sudah melalui prosedur yang ditentukan.
Seremoni juga dihadiri oleh Astra Financial & FIFGROUP Advisor R. Sutjahja Nugroho dan Chief of Corporate Communication & Corporate Social Responsibility (CSR) FIFGROUP Yulian Warman dan Kepala Wilayah serta Kepala Cabang FIFGROUP dari 55 titik pelaksanaan kegiatan tanam pohon.
Hadir dalam seremonial penanaman pohon endemik, tim MURI, yaitu Senior Manager MURI Awan Rahargo dan Manager MURI Irendra Putranto untuk memberikan Piagam Rekor “Penanaman Pohon Sejenis Serentak di Lokasi Terbanyak (Pohon Ketapang).”
Terdapat total 4.500 pohon endemik Indonesia yang ditanam oleh 55 cabang FIFGROUP yang tersebar di seluruh Indonesia. Perlu diketahui, pohon atau tanaman endemik adalah pohon atau tanaman yang keberadaannya unik di suatu wilayah dan tidak ditemukan di wilayah lain secara alami.
Kriteria lokasi pelaksanaan penanaman pohon endemik ini diutamakan area rawan bencana banjir atau longsor di tiap daerah. Namun untuk beberapa lokasi cabang yang sulit akses, maka akan ditanam pohon yang mudah diperoleh.
Esther dalam sambutannya menuturkan, penyebab perubahan iklim ini tidak hanya karena bencana alam saja, tetapi juga akibat yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Indonesia terdapat 1.649.258 hektar hutan habis terbakar pada 2019, 296.757 hektar pada 2020, dan hingga akhir Mei 2021 sekitar 29 ribu hektar hutan terbakar.
“Besarnya kebakaran hutan ini diperparah oleh pembakaran hutan untuk pembebasan lahan serta perluasan area pembangunan, belum lagi penebangan pohon ilegal, tentu akan lebih banyak lagi pohon yang hilang di bumi ini, tak terkecuali Indonesia,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Esther, bahwa dengan hilangnya banyak pohon akibat bencana alam dan ulah manusia, timbullah bencana yang lain, seperti kekeringan, banjir, dan longsor. Sesuai dengan tujuan 13 pada Sustainable Development Goals (SDGs) tentang perubahan iklim, maka perseroan harus mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya yang tadi telah disebutkan, seperti kekeringan, banjir serta longsor.
“FIFGROUP sebagai bagian dari ASTRA senantiasa melaksanakan Pilar Penghijauan yang diwujudkan dalam komitmen pengelolaan lingkungan serta program-program perbaikan lingkungan lainnya,” kata Esther.
Yulian juga mengatakan pemilihan bibit pohon endemik juga bertujuan agar keberlangsungan ekosistem pohon endemik terus terjaga. “Program ini telah dipersiapkan dengan konsultasi dengan dinas terkait di 55 titik penanaman,” ungkap Yulian sembari menjelaskan bahwa program ini didukung oleh Dana Sosial Syariah FIFGROUP.
Awan Rahargo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar FIFGROUP yang telah melakukan penanaman 4.500 pohon endemik di Indonesia secara serentak di 55 titik tersebar seluruh Indonesia. Oleh karenanya ini telah mampu dicatat sesuai dengan syarat dan kriteria MURI sebagai pencatat peristiwa-peristiwa superlatif.
“Dengan bangga dan hormat, serta sudah disaksikan oleh manajemen FIFGROUP dan rekan FIFGROUP, kami MURI memberikan penghargaan kepada FIFGROUP,” katanya.
Kepala Cabang FIFGROUP CIKARANG 2 Robertus Heru Wiranto menyampaikan, pihaknya memberikan 150 bibit pohon ketapang yang akan dibagikan untuk Desa Sukaresmi dan Desa Ciantra.
Menurutnya, kegiatan ini sungguh diperlukan khususnya di daerah rawan banjir dan longsor. Karena selain menjaga ekosistem, pohon-pohon ini nantinya juga akan dapat melindungi generasi anak cucu di masa yang akan datang.
“Ini juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial perseroan kepada bumi kita tercinta, Indonesia,” tukasnya. (oke/pms)
