Berita Bekasi Nomor Satu

Lockdown Lokal Diklaim Berkurang

KARANTINA: Pengendara sepeda motor melintas di depan pagar yang bertuliskan Lockdown Lokal di Perumahan Bumi Satria Kencana,Jakasampurna, Bekasi Barat, Minggu (4/7). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Agus Harpa mengklaim saat ini hanya satu komplek perumahan yang melakukan lockdown lokal sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19.

Lockdown lokal dilakukan karena beberapa warga sekitar terpapar Covid-19. Agus menyebut saat ini komplek yang masih menjalani lockdown lokal hanya di wilayah Kelurahan Pejuang Kecamatan Medansatria.

“Kalau di komplek lain sudah tidak ada, tinggal satu aja di komplek Kelurahan Pejuang ya. Komplek yang tidak lockdown karena kan warga yang terpapar sedikit hanya ada lima RT saja masih memberlakukan lockdown,” kata Agus saat dihubungi Radar Bekasi, Rabu (7/7).

Pihaknya mengaku berkoordinasi dengan puskesmas untuk mendapat data warga yang menjalani isolasi mandiri. “Dari data yang kita kumpulkan dari berbagai Puskesmas. Warga yang melakukan Isoman per tanggal 3 Juli 2021 itu mencapai 4.952,” ucapnya.

Diakuinya, Wali Kota Bekasi telah menginstruksikan agar pihak-pihak terkait melakukan pendampingan atau pengawasan kepada warga yang sedang Isoman. “Para Puskesmas juga melakukan pengawasan dan memberikan obat ya,” ujarnya.

Dari ribuan warga yang Isoman, ia mengaku angka kesembuhan juga berangsur meningkat. Akan tetapi, karena bicara nyawa bagi yang sudah negatif akan tetap diberikan bantuan. Sebab, di sekelilingnya masih ada yang Isoman dan diberlakukan Lockdown.

Sementara, kebutuhan atau bantuan yang diberikan kepada warga yang melakukan Isoman, berupa beras dan sembako.

“Kita berikan sekali ya, karena Isoman itu hanya 7 hari. Jika warga belum negatif akan terus melakukan Isoman. apabila ada keburukan akan kita tindak lanjuti ke RS,” jelasnya.

Kemudian, untuk pengontrolan pihaknya bekerjasama dengan Babinsa, Bimaspol, Kelurahan dan Puskesmas. “Ya karena dengan Isoman ini akan mengurangi dampak penularan. Saya harap warga tetap semangat dan happy saat Isoman,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menyampaikan lockdown lokal merupakan wilayah yang masuk zona merah.

“Zona merah itu berapa dari satu RW atau satu wilayah, yang memang di situ terdapat lebih dari 5 KK terkonfirmasi. Maka itu harus di lockdown,” ucapnya.

Sementara, untuk masyarakat yang melakukan Lockdown diakuinya dipantau termasuk pasokan obat-obatan. “Ya dari itu pak wali berharap kepada tim pos masing-masing wilayah harus melakukan verifikasi atau melakukan validasi data. Apakah betul ga sih data di RW tersebut,” ujarnya.

Selain itu, ia mengaku, pengontrolan dan pengawasan terus dilakukan bagi masyarakat yang melakukan Isoman. Apabila dari Puskesmas tidak mengontrol atau takut laporkan ke Dinkes.

“Kita akan memasok kebutuhan bagi para warga yang melakukan Isoman atau Lockdown. Kita dari Dinkes akan pantau obat-obatannya dan fasyankesnya dan advokasi semua akan kita lakukan,” tukasnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin